SOLOPOS.COM - Pemain Arsenal, Theo Walcott (kanan), berduel dengan gelandang Tottenham Hotspur, Gareth Bale (kiri) dalam Derby London beberapa waktu lalu. Keduanya akan kembali unjuk gigi pada lanjutan Liga Premier di White Hart Lane, Minggu (3/3/2013). dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Pemain Arsenal, Theo Walcott (kanan), berduel dengan gelandang Tottenham Hotspur, Gareth Bale (kiri) dalam Derby London beberapa waktu lalu. Keduanya akan kembali unjuk gigi pada lanjutan Liga Premier di White Hart Lane, Minggu (3/3/2013). dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

LONDON—Tottenham Hotspur dan Arsenal sama-sama memburu dorongan psikologis dalam derby London Utara pada lanjutan Liga Premier di Stadion White Hart Lane, Minggu (3/3/2013).

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Derby kali ini disebut-sebut bisa menggambarkan akhir perjalanan kedua klub di musim ini. Memenangi laga ini akan mengantarkan Tottenham unggul tujuh poin atas Arsenal dan memangkas jarak menjadi dua poin dengan peringkat dua, Manchester City, dengan 10 pertandingan tersisa di liga musim ini.

Namun jika kalah, persaingan mendapatkan tiket otomatis ke Liga Champions akan kembali terbuka lebar. Selain itu kemampuan Spurs akan diragukan bisa keluar dari bayang-bayang Arsenal yang selalu finis di posisi lebih tinggi dari mereka di tabel klasemen liga sejak 1992.

Manajer Spurs, Andre Villas-Boas, meyakini pasukannya wajib mengekspresikan hasrat yang sama seperti yang mereka perlihatkan ketika mengalahkan West Ham United pada pekan lalu. Dengan semua prospek cerah menunggu Spurs jika memenangi laga ini, Villas-Boas menuntut pasukannya untuk mengelola emosi.

“Kami harus memainkan pertandingan ini dengan emosi meluap. Pada akhirnya emosi akan menjadi penentu dalam pertandingan ini, bukan lagi persiapan taktik,” ujar Villas-Boas dilansir Goal, Sabtu (2/3).

Berkaca pada kekecewaan kehilangan tempat di Liga Champions di musim lalu, Tottenham tentunya tak mau mengambil risiko mengalami hal serupa. Spurs finis di peringkat empat tapi tiket Liga Champions disabotase Chelsea karena menjadi juara Eropa.

Belajar dari pengalaman itu Spurs lebih termotivasi menambah keunggulan sebanyak mungkin dari Chelsea maupun Arsenal yang masing-masing berada di peringkat tiga dan empat klasemen. “Para pemain Spurs yang merasakan itu [gagal ke Liga Champions] bisa menerima hal itu sebagai sebuah contoh,” kata Villas-Boas.

“Anda selalu belajar dari kesalahan. Saya pikir Anda bisa melihat itu [belajar dari pengalaman] membuat perbedaan pada performa mereka. Semua orang belajar dari pengalaman,” imbuh eks manajer Chelsea dan FC Porto itu.

Villas-Boas juga ingin melupakan fakta pahit ketika dipecat Chelsea setelah menangani 40 pertandingan. Sekarang menuju laga ke-40 bersama Tottenham, Villas-Boas yang terpilih sebagai manajer terbaik pada Februari berharap memperpanjang rekor tak terkalahkan timnya dalam 11 pertandingan liga terakhir. Kekalahan kali terakhir Spurs di Liga Premier terjadi pada pekan pertama Desember.

Saat Villas-Boas bersiap menjalani derby London Utara kali keduanya setelah digebuk Arsenal 2-5 pada pertemuan pertama musim ini di Emirates, manajer Arsenal Arsene Wenger bersiap menjalani derby London Utara ke-40.

Wenger hanya merasakan lima kali kekalahan dalam 39 derby London Utara. Namun Wenger menyadari gap kedua tim saat ini mendekat secara drastis. “Pertandingan Minggu akan menyajikan sebuah kepentingan psikologis yang sangat penting untuk menjalani sisa musim ini,” kata Wenger dilansir Yahoosports.

“Jadi saya percaya bahwa cara kami bermain pada pertandingan Minggu akan memberi pengaruh besar di sisa musim ini,” imbuh manajer berkebangsaan Prancis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya