SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) saat mendampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali melayani wawancara media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/9/2022). (Antara/Gilang Galiartha)

Solopos.com, JAKARTA—Pemerintah tidak akan mengevaluasi PSSI menyusul tragedi Kanjuruhan yang telah menyebabkan 131 orang meninggal dunia. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pemerintah tidak mempunyai wewenang mengevaluasi PSSI.

Menurut Zainudin, segala hal yang berkaitan dengan PSSI sebagai federasi sepak bola nasional diatur oleh payung yang lebih besar, yaitu federasi internasional cabang olahraga terkait.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

“Pemerintah tidak mungkin masuk dalam urusan itu. Urusan federasi nasional, ada federasi internasionalnya. Nah, kami pemerintah memberikan yang terbaik untuk olahraga Indonesia tanpa mencampuri urusan internal federasi,“ ucap Zainudin di Jakarta, Senin (10/10/2022), seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Atlet Bulu Tangkis Indonesia Tabur Bunga di Patung Singa Stadion Kanjuruhan

Zainudin juga menegaskan tidak akan terlalu ikut campur urusan PSSI apalagi pemerintah saat ini sedang fokus bekerja untuk penyelesaian dan penanganan korban tragedi Kanjuruhan.

“Pemerintah tidak mengevaluasi individu. Tunggu saja hasil dari tim gabungan independen (TGIPF). Kami tidak bisa memberikan kesimpulan sementara tim ini masih bekerja,” kata dia menambahkan.

Ketika ditanya terkait mengapa Presiden FIFA Gianni Infantino justru mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo, tetapi tidak ke PSSI, Zainudin menganggap hal itu sebagai kondisi luar biasa atau extraordinary.

Baca Juga: Indonesia Lepas dari Sanksi FIFA, Exco PSSI Apresiasi Peran Pemerintah

Dia juga menilai pemerintah bisa saja melakukan intervensi terhadap PSSI seandainya ada izin langsung dari FIFA.

“Kalau FIFA memberikan jalan untuk itu (intervensi), bisa saja. Kalau sekarang kan FIFA langsung kirim (surat) ke Presiden. Mungkin saja ini dianggap satu extraordinary oleh FIFA. Tapi kita harus berhati-hati tidak boleh menerjemahkan sesuai apa yang kita mau. Pemerintah sudah membentuk TGIPF biarlah tim itu yang bekerja,” kata Menpora.

Sebelumnya, FIFA pada 5 Oktober mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo membahas terkait tragedi Kanjuruhan serta upaya mereformasi sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Suporter Borussia Dortmund: Malang Kamu Tidak Sendirian

Ada lima poin utama yang disinggung oleh FIFA dalam surat tersebut, yaitu standar keamanan stadion, protokol dan prosedur pengamanan oleh kepolisian, dialog bersama klub dan suporter, jadwal pertandingan, serta pendampingan dan benchmarking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya