Sport
Selasa, 4 Oktober 2022 - 20:44 WIB

Tragedi Kanjuruhan, UEFA: Kompetisi di Eropa Dimulai dengan Mengheningkan Cipta

Newswire  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan syal Arema FC dan bunga dari warga diletakkan di sekitar Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). UEFA resmi mengumumkan kompetisi sepak bola di Eropa pada pekan ini akan diawali dengan mengheningkan cipta untuk para korban tragedi Kanjuruhan. (Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, NYON- Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) mengumumkan akan melakukan aksi mengheningkan cipta selama satu menit di seluruh kompetisi mereka pada pekan ini.

Pertandingan di Liga Champions, Liga Europa, Liga Conference Eropa, dan play-off Piala Dunia Wanita dimulai dengan mengheningkan cipta untuk menghormati korban meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.

Advertisement

“UEFA hari ini mengumumkan bahwa mengheningkan cipta akan diadakan sebelum kick-off untuk mengenang para korban peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia,” tulis UEFA yang bermarkas di Nyon, Swiss tersebut, Selasa (4/10/2022).

Sebelum ini, liga-liga top Eropa menyampaikan ucapan duka atas Tragedi Kanjuruhan. Bentuk simpati diberikan mulai dari pemakaian ban hitam di lengan hingga mengheningkan cipta sebelum laga.

Baca Juga: Mataram Is Love: Ratusan Suporter Solo Berangkat ke Jogja Hari Ini

Advertisement

Liga Belanda dan Spanyol mengheningkan cipta sebelum kick-off. Sementara itu pemain-pemain Liga Premier Inggris mengenakan ban hitam di lengan untuk menghormati para korban tragedi Kanjuruhan.

Tragedi Kanjuruhan akhir pekan lalu memang menyita perhatian seluruh dunia. Kerusuhan di Stadion Kanjuruuhan menjadi tragedi sepak bola terburuk kedua dalam sejarah karena menewaskan lebih dari 100 orang. Faktor utama yang mengakibatkan tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban jiwa adalah gas air mata.

Baca Juga: Ini Dua Sanksi dari PSSI untuk Arema FC Terkait Tragedi Kanjuruhan

Advertisement

Rata-rata penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan adalah trauma di bagian kepala dan dada karena benturan yang disebabkan setelah terinjak, terjatuh, atau berdesakan saat menghindari asap gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan di lapangan maupun di area tribune penonton.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif