SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA-Indonesia melalui PT Liga Indonesia (LI) masih mempertimbangan rencana Federasi Sepakbola ASEAN atau AFF untuk menggelar turnamen antarklub negara-negara ASEAN.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Kalau saya berpendapat harus dikaji ulang. Dari awal kita lihat sepertinya dengan jangka waktu delapan bulan masa kompetisi, bisa menurunkan bahkan mematikan kualitas liga domestik,” ujar CEO PT LI Joko Driyono saat ditemui di kantor PSSI, Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Ia menjelaskan, selain dapat menganggu kompetisi domestik, kompetisi bertajuk ASEAN Super League atau Liga Super ASEAN tersebut juga harus dilihat dari segi bisnis. Untuk itu pihaknya akan membicarakan masalah tersebut kepada AFF.

“Aspek bisnis dan segala macamnya juga harus dipertimbangkan. Mungkin untuk negara seperti Singapura, ASEAN Super League akan sangat bermanfaat. Tapi kalau untuk negara-negara seperti Thailand, Australia, dan juga Indonesia tentunya akan sedikit mengganggu stabilitas kompetisi.” katanya.

Liga Super ASEAN direncanakan digelar mulai 2015, selama delapan bulan, dari Februari-September. AFF mengklaim akan menyelaraskannya dengan kalender internasional FIFA, dan tidak akan mengganggu jadwal Liga Champions Asia atau Piala AFC.

“Masih harus didiskusikan ke AFC. Asumsinya dan konsepnya harus diperjelas dulu. Sempat ada pertimbangan untuk mengikutsertakan klub baru. Kalau pun mau bikin klub baru untuk keikutsertaan di kompetisi itu, maka akan ada pertimbangan lainnya lagi seperti fans, stabilitas klub, dan masih banyak lagi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya