SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Kesebelasan Sekolah Sepak Bola (SSB) Ksatria Solo berhasil menyabet gelar juara turnamen Piala Kramayudha 2013. Tim besutan Chaidir Ramli itu mendukkan Terang Bangsa Semarang lewat adu penalti dalam laga final, Rabu (25/12/2013) sore.

Di awal pertandingan, Bertantio Pico dkk. sempat kewalahan menghadapi serangan Terang Bangsa yang notabene merupakan tim unggulan. Mereka ketinggalan satu poin saat pemain belakang Terang Bangsa, Rivaldo, mecetak gol lewat kado tendangan penalti pada menit kelima.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Hingga setengah pertandingan babak pertama, tim asal Kota Atlas itu tampak lebih mendominasi permainan. Permainan antara kedua kesebelasan baru mulai imbang saat salah seorang pemain Terang Bangsa, Ivan, diganjar kartu merah karena mengantongi dua kartu kuning pada laga final sore itu.

Akibatnya, pemain bernomor punggung 11 itu harus meninggalkan pertandingan pada menit ke-18, sehingga Tunas Bangsa hanya memiliki 10 pemain di lapangan. Berselang satu menit, striker Ksatria, Beertantio Pico, berhasil menyamakan kedudukan dengan gol yang dia lesatkan dari luar kotak penalti.

Memasuki babak kedua, sejumlah pemain dari kedua tim mulai berjatuhan lantaran menderita cedera kaki. Faktor kelelahan setelah bertanding mulai dari babak perempat final hingga final di Stadion Sriwedari membuat permainan mereka kian lesu.

Tak ada satu pun gol tercipta di babak kedua sehingga skor bertahan imbang 1-1 hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Laga yang dilanjutkan dengan adu tos-tosan itu akhirnya dimenangi oleh Ksatria dengan skor 5-4.

Pelatih Ksatria, Chaidir, merasa sangat puas dengan prestasi yang mampu diraih anak-anak didiknya sore itu. Menurutnya, Pico dkk. telah bermain maksimal dan menjalankan seluruh instruksi pelatih.

“Sejak awal kami memang menargetkan juara, tapi sempat ragu saat tahu bertemuTerang Bangsa di final, mereka tim yang kuat,” ujar dia saat dijumpai Espos seusai pertandingan.

Terpisah, pelatih Terang Bangsa, Adhi Wahyono, mengaku sedikit kecewa dengan hasil akhir tersebut. Dia percaya tim besutannya dapat memenangi pertandingan seandainya salah satu pemain mereka tak mendapatkan kartu merah.

“Kami memimpin di awal pertandingan, tapi setelah Ivan dikeluarkan karena kartu merah permainan menjadi imbang. Tapi ya sudah lah, namanya juga pertandingan, harus ada yang kalah,” kata dia.

Sukses menghalau satu tendangan di babak adu penalty membuat penjaga gawang Ksatria, Muhammad Nur Cahya, berhak mendapat julukan sebagai kiper terbaik. Beertantio Pico tercatat sebagai pencetak gol terindah sekaligus play maker terbaik pada laga final sore itu. Pemain Ksatria, Exshal Yanuar, juga dianugerahi gelar Top Score dengan tujuh gol yang berhasil dicetak mulai dari babak penyisihan hingga final.

Sementara itu, pemain belakang Terang Bangsa, Rivaldo, menyandang predikat sebagai defender terbaik. SSB Kramayudha dan Apac Inti yang tersingkir di babak semifinal juga berhak mendapat gelar sebagai Juara III bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya