SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, JAKARTA — Sorotan pada PSSI terus berkembang. Petisi online #BekukanPSSI sampai menjadi trending topic di media sosial twitter.

Pantauan detiksport pada Kamis (11/12/2014) pukul 08.30 WIB, #BekukanPSSI menjadi trending topic nomor empat di Indonesia.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Terkait hal ini, pada acara talkshow ‘Mata Najwa’ yang ditayangkan Metro TV tadi malam (10/12), yang mengambil tema “Dagelan Bola”, Menpora Imam Nahrawi diminta suporter untuk turun tangan membereskan sepakbola Indonesia, karena PSSI dianggap sudah tidak mampu.

Salah satu hal yang dibahas dalam acara bincang-bincang itu adalah soal mafia pertandingan, yang sudah terjadi bertahun-tahun di Indonesia. Hal itu antara lain diakui oleh mantan pemain nasional, Rochi Putiray, yang pernah beberapa kali ditawari uang oleh seorang mafia, ketika dia masih menjadi pemain.

“Saya tidak kaget dengan sepakbola gajah PSIS vs PSS, karena sejak sebelum saya jadi pemain, sampai saya jadi pemain, sepakbola Indonesia ya seperti ini,” ucap Rochi.

Sementara itu Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan mengatakan bahwa sepakbola bukan milik masyarakat melainkan FIFA.

“Pertama, harus kita dudukkan dulu regulasi sepakbola. Tanpa kita bisa dudukkan dengan tepat, maka yang ada prasangka. Dalam sepakbola kita punya statuta, regulasi, kode disipin, kode fair play, kode etik, dan macam-macam. Untuk apa itu semua? Untuk menjaga integritas sepakbola. Sepakbola bukan milik masyarakat, (tapi) milik FIFA, yang dimainkan oleh masyarakat di seluruh dunia. Jangan salah ya. Oleh karena itu regulasinya dibuat. Sudah 100 tahun lebih sepakbola dinikmati sedemikian rupa,” tutur Hinca.

Ketika pembawa acara menanyakan kepada Menpora, milik siapakah sepakbola itu, Imam Nahrawi menjawab: “milik bangsa Indonesia”. Jawaban itu mendapat tepuk tangan dari penonton di studion.

Terkait skandal sepakbola gajah, Hinca mengatakan pihaknya sudah mendapatkan 6 aktor intelektual yang bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari Malaysia. Namun, saat ditanya kapan akan diungkap, dia mengatakan, “tunggu, sabar, penyelidikan masih berlangsung.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya