Sport
Jumat, 15 November 2013 - 18:15 WIB

UGM Tantang Pelajar Taklukkan Bukit Pasir Parangtritis

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA-Sukses di kejuaraan nasional olahraga Orientasi Medan tahun lalu, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Stargis Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar kejuaraan nasional olahraga yang mengandalkan stamina dan keahlian navigasi darat. Kali ini, Kejurnas Badan Informasi Geospsial Indonesian Student Orienteering Competition (BIG ISOC) akan menantang para pelajar dan pecinta olahraga alam untuk membuktikan ketangguhan mereka melibas gumuk pasir Parangtritis.

Kejurnas Orientasi Medan yang akan digelar 16-17 November 2013 ini akan mempertandingkan tiga kelas pertandingan, yaitu Sprint Orienteering dan Middle Orienteering untuk pelajar SMA serta Middle Orienteering bagi peserta mahasiswa dan umum. Untuk kelas Sprint Orienteering, peserta akan ditantang memecahkan peta orienteering yang disediakan untuk melibas jalanan perkotaan di sekitar UGM. Mereka diwajibkan mampu mencapai titik-titik temu dengan waktu tercepat untuk dapat dinobatkan sebagai juara.

Advertisement

Sementara di kelas Middle Orienteering, baik bagi pelajar maupun umum akan mengambil tempat yang sedikit berbeda. Bila biasanya kompetisi orienteering digelar di pegunungan atau kawasan hutan, kelas Middle Orienteering BIG ISOC akan berlokasi di kompleks gumuk pasir Parangtritis. Di lokasi ini, para peserta kembali hanya dibekali peta topografi dan harus memenuhi titik-titik pengecekan selama perjalanan dari garis start hingga finish. Seperti pada kelas Sprint Orienteering, peserta yang mampu melibas seluruh checkpoint dan mencapai garis finish dengan catatan waktu tercepat akan menjadi pemenangnya.

Ketua Panitia BIG ISOC, Yanyudha Yulistiawan mengatakan, meski olahraga lari lintas alam ini dengan bermodalkan peta kontur dan kompas ini belum terlalu populer, namun animo pesertanya cukup besar. Beberapa peserta bahkan datang dari luar Jawa untuk menaklukkan kejurnas yang menawarkan total hadiah sebesar Rp20juta ini. “Peserta paling jauh berasal dari Sulawesi Utara, selain itu dari DIY juga cukup banyak yang berpartisipasi,” ujarnya.

Ia berharap, Kejurnas Orienteeting yang digelarnya kali ini dapat mendekatkan olahraga rekreasional ini pada masyarakat apalagi olahraga ini tak hanya sekadar memeras keringat tetapi juga memiliki konsep wisata dan edukasi yang kental. “Kami berharapnya nanti olahraga orienteering ini bisa makin terkenal karena manfaatnya juga sangat banyak termasuk untuk rekreasi,” kata Yudha.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif