SOLOPOS.COM - Ilustrasi kok bulu tangkis

Solopos.com, SOLO – Shuttlecock atau dalam bahas Indonesia disebut kok merupakan salah satu perlengkapan utama dalam permainan bulu tangkis. Berikut ini ukuran resmi kok bulu tangkis seperti ditentukan oleh Federasa Bulu Tangksi Dunia (BWF).

Dalam turnamen yang diikuti para pebulu tangkis top dunia Viktor Axelsen, Anthony Sinisuka Ginting, Akane Yamaguchi, Tai Tzu-ying, Hendra/Ahsan, dan lain-lain, penonton terkadang tak hanya fokus pada gaya pemainan sang atlet, tetapi seringkali juga memerhatikan laju  bola atau kok yang digunakan.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Laju kok saat smes keras atau ketika permainan net seringkali memukau para penonton.

Kok atau bola dalam permainan bulu tangkis berbentuk kerucut terbuka terdiri atas susunan kepala kok dan badan kok. Kepala kok biasanya terbuat dari gabus (serbuk kayu) sedangkan badan kok terdiri atas rangkaian bulu (angsa).

Ukuran kepala kok harus memiliki diameter antara 25 mm hingga 28 mm, kemudian untuk ukuran badan kok yang berbentuk lingkaran rangkaian bulu harus memiliki diameter antara 58 mm hingga 68 mm diukur dari ujung bulu ke ujung bulu yang lain.

Baca Juga: Daftar Lengkap Juara Seleknas PBSI 2022, PB Djarum Mendominasi!

Bulu angsa yang dipakai untuk kok disukai menggunakan bulu dari sayap kanan atau kiri, dan tidak mencampur bulu dari sayap yang berbeda. Bentuk ini membuat kok akan stabil secara aerodinamis.

Berapa jumlah bulu yang harus tertancap di bagian kepala kok dan membentuk kerucut tersebut?

Jumlah bulu pada kok yang dipakai untuk pertandingan resmi ternyata sebanyak 16 helai yang digabung secara melingkar dan tertancap pada bagian kepala kok. Panjang bulunya pun semua harus sama yaitu antara 62 mm hingga 70 mm.

Baca Juga: Profil Nova Widianto, Pelatih Asal Klaten Kini Tangani Ganda Campuran Malaysia

Selanjutnya, untuk panjang kok (dari kepala hingga ujung bulu) yaitu antara 85 mm hingga 95 mm. Sedangkan berat sebiji kok ditentukan antara 4,75 gr hingga 5,5 gr.

Seiring perkembangan teknologi, BWF pada awal 2020 yang lalu berencana memperkenalkan kok sintetis. Selain untuk mengurangi ketergantungan, kok sintetis disebut-sebut juga bisa menekan limbah bulu angsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya