SOLOPOS.COM - Petenis Spanyol Rafael Nadal melakukan smas ke arah Roger Federer yang dikalahkannya di perempatfinalCincinnati Masters, Sabtu pagi (JIBI/Reuters/John Sommers II)

Solopos.com, NEW YORK – Setahun setelah hanya bisa menyaksikan final US Open lewat siaran televisi, petenis tangguh asal Spanyol, Rafael Nadal, akhirnya bisa kembali turun di grand slam lapangan keras di Amerika Serikat ini, Senin (26/8/2013).

Cedera lutut memaksa Nadal melewatkan begitu saja US Open 2012. Kesempatannya untuk menggapai final grand slam untuk kali ketiga dalam jangka setahun, pada 2012, akhirnya pupus. Dengan absennya Nadal, petenis Andy Murray mencetak sejarah memenangi grand slam pertamanya. Petenis Inggris Raya tersebut mengalahkan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic di babak final 2012, yang berlangsung mendebarkan selama lima set.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Ketika saya masih absen dari tur, saya tidak memantau semua laga tur setiap pekan, karena di akhir pekan saya harus fokus dalam program pemulihan,” beber Nadal kepada wartawan di kompleks Flushing Meadows, lokasi penyelanggaraan US Open, dilansir Reuters, Senin (28/6/2013).

“Namun ada beberapa laga tertentu yang Anda tidak boleh lewatkan dan tentu saya menyaksikan semua final. Itu [final Murray versus Djokovic di final US Open 2012] sebuah laga final yang luar biasa,” terang dia.

Nadal is back. Kini, dia sepenuhnya pulih dan kembali ke habitatnya sebagai petenis peringkat atas dunia. Petenis nomor dua dunia tersebut memiliki modal yang tak main-main sebelum terjun di Flushing Meadows, yakni memenangi gelar Masters secara back to back di Montreal dan Cincinnati. Nadal yang juga absen di Australia Open awal tahun ini, mulai menunjukkan comeback gemilang dengan mencetak rekor delapan kali juara French Open pada Juni lalu.

Karena persoalan cedera lututnya, petenis kidal itu tetap berusaha menyesuaikan kondisinya di lapangan keras, yang bukan spesialisasinya. Namun dalam beberapa turnamen lapangan keras di Amerika Utara akhir-akhir ini, petenis berjuluk The King of Clay membuktikan mampu tampil agresif dan menemukan keseimbangan.

“Saya pikir Anda bisa bermain agresif ketika Anda bermain dengan baik. Itu hal pertama dan sesuatu yang penting,” fans berat tim sepak bola Real Madrid itu.

“Benar saya mencoba untuk mengambil bola lebih cepat dan saya melakukan permainanku lebih agresif. Namun di saat bersamaan, benar juga bahwa waktu lalu ketika saya bermain baik di lapangan ini [lapangan keras] saya pun juga bisa sukses, jadi ini bukan sesuatu yang gila dalam perubahan hari ini,” kata kolektor 12 titel grand slam itu.

Apabila menjuarai US Open yang digelar selama dua pekan ke depan ini, maka Nadal berpeluang emas merebut kembali posisi nomor satu dunia yangsudah lama ia tinggalkan, dari tangan Djokovic. Tapi syarat lainnya, Djokovic harus gagal menembus final.

“Turnamen ini akan membuat perbedaan. Betul saya punya musim yang hebat. Saya berdiri di  posisi yang positif,” beber Nadal yang telah memenangi sembilan gelar juara selama 2013 ini.

“Saya akan berusaha, namun menjadi petenis nomor satu bukan tujuan utamaku. Tujuan utamaku menjadi bugar, punya peluang untuk kompetitif, menyelesaikan tahun ini dengan perasaan senang dan punya kesempatan bermain bagus. Jika saya menjadi nomor satu, itu akan menakjubkan, musim yang menakjubkan bagiku,” tandas unggulan kedua ini.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya