SOLOPOS.COM - Pemain Barcelona, Lionel Messi. (Reuters-Albert Gea)
Solopos.com, BARCELONA – Barcelona dikabarkan telah melakukan evaluasi setelah kekalahan telak dari Bayern Munchen di Liga Champions. Dua orang kabarnya bakal didepak oleh Barcelona.
Seperti diketahui, Barca baru saja tersingkir dari Liga Champions usai dibekuk Bayern dengan skor telak 2-8. Kekalahan itu menjadi yang terburuk sepanjang sejarah bagi Barca di kancah Liga Champions.
4 Kecamatan di Sragen Diterjang Puting Beliung, Pohon Bertumbangan
Seperti dilansir detik.com, tak lama setelah kekalahan itu, kabarnya dewan manajemen Barcelona akan menggelar rapat pada Senin (17/8/2020). Namun, bocorannya kesimpulan rapatnya sudah beredar.
Barcelona kabarnya akan memecat dua orang usai dibantai Bayern, sebagai bagian evaluasi klub. Keduanya adalah sosok penting saat ini. Pertama adalah pelatih Quique Setien, kemudian adalah direktur olahraga Eric Abidal.
Setien sendiri sudah lama dirumorkan akan dipecat Barcelona. Pelatih 61 tahun itu dianggap gagal setelah Barca tak bisa mempertahankan gelar Liga Spanyol musim ini. Terlebih, mereka juga gagal di Liga Champions.
Jaga Paseduluran, Ratusan Pendekar Silat Apel Bareng Bupati Karanganyar di Alun-Alun
Beberapa nama pun sudah digosipkan bakal menjadi suksesor Setien di Barca. Di antaranya adalah Mauricio Pochettino, Xavi Hernandez, hingga yang terbaru Thierry Henry.
Sementara itu, Abidal juga sempat goyang posisinya. Mantan bek Barcelona itu sempat bersitegang dengan Messi, tak lama setelah Ernesto Valverde dipecat pada awal tahun.
Evaluasi di tubuh Barcelona sedianya juga menyorot kursi presiden di klub, yang ditempati Josep Maria Bartomeu. Namun, orang nomor satu di Barcelona itu diyakini akan bertahan di Camp Nou. Bartomeu kabarnya akan maju lagi sebagai calon presiden klub. Pemilihannya sendiri akan dilakukan pada Maret 2021 nanti.
Disdik Klaten: KBM Tatap Muka di Sekolah Paling Cepat 24 Agustus 2020, Siswa Masuk 2 Kali Sepekan
Bartomeu sendiri sempat diterpa berbagai rumor tak sedap. Mulai dari isu penggunaan buzzer, atau yang dikenal sebagai skandal Barcagate, hingga adanya korupsi di tubuh manajemen.