SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Muhammad Kusnanei (Ist/google image)

Muhammad Kusnanei (Ist/google image)

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Solopos.com, JAKARTA — PSSI sudah menyelesaikan proses verifikasi klub untuk kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia musim depan. Masih ada klub bermasalah yang lolos, verifikasi itu dianggap cuma formalitas.
ebanyak 18 klub dari ISL dan empat klub dari IPL dinyatakan lolos verifikasi oleh PSSI untuk mengikuti kompitisi hasil unifikasi musim depan.

“Saya melihat bahwa proses verifikasi itu cuma formalitas. Sudah tahu bahwa tim yang bakal lolos (dari IPL) empat tim itu, cuma kosmetik, kendati digelar babak playoff,” ungkap pengamat sepak bola Muhammad Kusnaeni yang akrab dipanggil Bung Kus saat dihubungi oleh detiksport, Selasa (10/12/2013) malam WIB.

Hasil dari proses verifikasi itu boleh dibilang mengejutkan. Beberapa klub yang masih bermasalah dengan gaji pemain musim lalu masih lolos dari penyaringan.

Beberapa klub yang terlibat masalah keuangan itu antara lain Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Bahkan, keduanya sampai mendapatkan gugatan dari para mantan pemainnya karena masalah tunggakan gaji.

PSSI sendiri menilai ada tujuh klub yang belum benar-benar lolos karena masalah finansial. Selain Sriwijaya FC, dari klub ISL lainnya yang bermasalah adalah Arema Indonesia, Pelita Bandung Raya, Persela Lamongan, Persepam Madura United, Persik Kediri, serta Perseru Serui.

Sementara itu, dua lainnya yang musim lalu berkompetisi di IPL, yakni Persiba Bantul dan Persijap Jepara. Bagi klub-klub itu, PSSI masih memberikan tengat sepekan agar semua permasalahan bisa diselesaikan.

Soal proses verifikasi yang masih meloloskan banyak klub bermasalah, pengamat sepakbola Mohammad Kusnaeni menilai bahwa proses penyaringan itu cuma formalitas.

“Boleh dibilang, tim-tim yang tidak lolos ini karena dianggap mempunyai ‘dosa besar’. Produta ada Sihar Sitorus dibelakangnya, sementara Persepar Palangkaraya ada Tuti Dau,” tuturnya

Agar ada jaminan sebuah klub sanggup menyelesaikan satu musim kompetisi tanpa adanya kendala, Bung Kus pun mempunyai saran. “Banyak klub di Indonesia ini yang tak punya modal cukup untuk mengarungi kompetisi. Oleh karena itu, perlu adanya bank garansi dengan nominal tertentu. Dulu konsep ini sudah pernah diperkenalkan,” sarannya.

“Di daerah, banyak klub yang tak punya infrastruktur yang cukup, sponsor, serta daya beli masyarakat untuk membeli tiket pertandingan. Semua pemasukan itu tidak akan pernah cukup.”

“Untuk mengarungi musim baru, satu klub harus punya modal yang cukup. Tak bisa menunggu pembagian hak siar, mengandalkan penjualan tiket, atau menunggu sponsor datang. Oleh karena itu, konsep bank garansi itu penting,” tambahnya.
(JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya