Solopos.com, SOLO–Video peristiwa kerusuhan suporter sepak bola di luar lapangan yang disertai polisi menembakkan gas air mata viral di media sosial.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (19/11/2023) malam, kericuhan terjadi seusai laga lanjutan Liga 2 2023/2024 antara Gresik United vs Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik Jawa Timur, Minggu sore.
Gresik United sempat unggul 1-0 melalui penalti yang dicetak Victor Bertomeu. Namun, Deltras FC menyamakan kedudukan jadi 1-1 dari gol penalti Rosalvo Junior. Kemudian Deltras mencetak gol penentu kemenangan melalui Risal Amin.
Saat itu tuan rumah Gresik United kalah 1-2. Kekalahan itu memicu ricuh antarsuporter kedua klub di dalam stadion yang kemudian berlanjut di luar stadion.
Saat itu tuan rumah Gresik United kalah 1-2. Kekalahan itu memicu ricuh antarsuporter kedua klub di dalam stadion yang kemudian berlanjut di luar stadion.
Polisi yang berjaga berusaha meredam. Namun, suporter yang beringas justru menghujani aparat keamanan dengan batu dan benda keras lainnya.
Berdasar video yang beredar di media sosial Twitter/X, petugas polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter di luar lapangan.
Ada suporter yang meminta polisi itu ingat pada Tragedi Kanjuruhan (kerusuhan seusai laga Arema vs Pesebaya) yang mengakibatkan 135 orang meninggal dunia, 1 Oktober 2022 lalu.
“Pak, ingat [kejadian] Arema [Tragedi Kanjuruhan], Pak!” teriak suporter.
Akun X @tribunemelawan yang mengunggah video kerusuhan itu menginformasikan kerusuhan terjadi seusai laga Gresik United vs Deltras FC.
Berikut video yang diunggah pengguna akun tersebut:
Terjadi kericuhan dan penembakan Gas Air Mata oleh aparat kepolisian di Stadion Gelora Joko Samudra Gresik pada pertandingan Gresik United vs Deltras Sidoarjo 19 November 2023.
Kronologi segera menyusul.
Gresik mohon segera berkabar.#ACAB #RefuseTearGas pic.twitter.com/lkW4RngUNz Advertisement— ? (@tribunmelawan) November 19, 2023