SOLOPOS.COM - Ketum PSSI Erick Thohir. (PSSI)

Solopos.com, SLEMAN — Tersangka aktor intelektual di balik pengaturan skor Liga 2 tahun 2018, Vigit Waluyo, akhirnya resmi ditahan bersama dua tersangka lainnya, Dewanto Rahadmoyo Nugroho, dan Kartiko Mustikaningtyas, Rabu (20/12/2023).

Penahanan terhadap ketiga tersangka mafia bola dilakukan aparat Polri setelah mereka usai menjalani serangkaian pemeriksaan sejak pagi.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Nama Vigit Waluyo sejak tahun 2019 ramai diperbincangkan publik. Namanya disebut-sebut dalam persidangan terhadap mantan pengurus PSSI, Dwi Priyanto (Mbah Putih) dalam kasus pengaturan skor.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kembali menegaskan komitmennya membersihkan sepak bola dari mafia.

Menurutnya, jalan penegakan dan penerapan hukum menjadi satu-satunya pilihan demi membangun sepak bola bersih.

Erick menyambut baik tindakan Polri menahan tiga tersangka dugaan suap pengaturan skor pertandingan.

“Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri, kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu. Jika ingin sepak bola kita bersih, apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepak bola kita,” tegas Erick Thohir di Jakarta, Kamis (21/12/2023, seperti dikutip dari rilisnya.

Pekan lalu, Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan delapan tersangka atas tuduhan match fixing di dunia sepak bola Indonesia Liga 2 2018.

Kepala Satgas Anti Mafia Bola Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan kedelapan orang tersangka itu terdiri atas empat orang wasit masing-masing dengan inisial K, RP, AS, dan R.

Kemudian satu orang asisten manajer klub berinisial DRN, satu LO wasit berinisial KM dan seorang kurir berinisial GAS yang masih berstatus DPO (daftar pencarian orang).

“Satu orang (tersangka kedelapan) pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri,” kata Irjen Asep dalam acara konferensi pers Satgas Anti Mafia Bola di Mabes Polri dan penandatanganan nota kesepahaman Satgas Anti Mafia Bola oleh Polri dan PSSI di Jakarta.

Erick menegaskan hanya tindakan penegakan hukum yang membuat efek jera mafia bola. Penahanan ketiga tersangka, kata dia, menjadi sinyal bahwa PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola sangat serius memberantas mafia bola.

“Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati, sebab klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing,” tegas Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya