Sport
Senin, 13 Februari 2023 - 18:56 WIB

Wasit Batalkan Gol Ferdinand Sinaga Jadi Perbincangan di Media Sosial

Ichsan Kholif Rahman  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo Leonardo menjadi salah satu yang mengomentari keputusan wasit membatalkan gol Ferdinan Sinaga ke gawang Borneo FC. (Istimewa/Ofisial Persis Solo)

Solopos.com, SOLO – Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya ditahan imbang 1-1 oleh Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (12/2/2023). Kekecewaan Leonardo Medina tersebut salah satunya dikarenakan keputusan wasit membatalkan gol Persis Solo.

Saat Ferdinand Sinaga mencetak gol pada menit ke-40 ke gawang Borneo FC , wasit ternyata membatalkan gol itu dan menganggap Ferdinand sudah offside.

Advertisement

Setelah pertandingan, gol Ferdinand Sinaga tersebut menjadi ramai diperbincangakan di media sosial. Salah satunya akun Instagram @pengamatsepakbola memastikan Ferdinand Sinaga onside karena berdiri tipis di depan pemain terakhir Borneo.

Unggahan itu lantas memicu kekecewaan sejumlah pemain sepak bola Indonesia seperti Hermand Dzumafo yang mengeluarkan komentar sindiran. Akun @forumwasitindonesia juga menyebut unggahan itu membuat malu.

“Saya akan berkata jujur, bahwa Liga 1 sangat butuh untuk peningkatan terhadap perangkat wasit yang jauh lebih baik. Setidaknya melalui penggunaan VAR saat pertandingan berlangsung. Saya tidak ingin berbicara banyak soal kinerja wasit,” kata Leonardo Medina seusai laga.

Advertisement

Sementara itu, jalannya laga Laskar Sambernyawa berhasil unggul terlebih dahulu melalui Ryo Matsumura di menit ke-32 sekaligus menjadi gol kesembilan di musim ini. Pada paruh kedua, Borneo FC menyamakan kedudukan setelah Sihran memanfaatkan kemelut di depan gawang pada menit ke-71.

Menurut Leonardo Medina, laga berjalan dengan intens dan banyak kreasi peluang, namun kinerja wasit juga menjadi catatan bagi dirinya. Ia secara tegas mengatakan jika Liga 1 2022/2023 membutuhkan peningkatan terhadap perangkat pertandingan.

Leonardo Medina mengapresiasi terhadap pemahaman taktikal di atas lapangan. Menurutnya para pemain mampu dengan cepat memahami ketatnya permainan menghadapi tim lawan.

Advertisement

“Terkadang permainan menjadi sulit tergantung lawan yang kita hadapi. Kita memiliki kesempatan melakukan serangan balik dengan ruang terbuka di lini tengah ketika tim lawan membangun serangan. Saya sangat senang karena para pemain sangat memahami jalannya permainan, kita perlu beradaptasi untuk mengatasi hal tersebut,” imbuh dia.

Ditarik keluarnya Rian Miziar pada menit ke-64, Leonardo Medina memutuskan untuk memasukkan Shulton Fajar dan mengubah posisi Sutanto Tan menjadi pemain bertahan. Hal ini dilakukan agar Laskar Sambernyawa dapat mendapatkan kembali penguasaan bola. Menurutnya Sutanto pemain yang kuat di lini tengah dan belakang. Sehingga dia ingin menguasai jalannya permainan dengan masuknya Shulton.

“Strategi kita adalah menyerang, tidak untuk bertahan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif