< ![endif]-->
Andy Murray mengangkat trofi juara Wimbledon di depan para pendukungnya, publik Inggris Raya. Murray menjadi juara setelah mengalahkan Novak Djokovic pada partai final di Center Court All England Tennis Lawn Club, Minggu (7/7/2013). JIBI/SOLOPOS/Reuters/Stefan Wermuth
Solopos.com, LONDON – Kesuksesan Andy Murray merebut trofi juara dalam Grand Slam Wimbledon 2013 menjadi headline media-media di Inggris, Senin (8/7/2013) waktu setempat. Salah satu media Inggris, The Times, bahkan menyebut petenis Skotlandia itu sebagai ‘Anak Bersejarah’.
Murray menjadi jawara setelah mengalahkan rival sengitnya, Novak Djokovic, pada partai final di Center Court All England Lawn Tennis Club, Minggu (7/7/2013) malam WIB. Murray menang secara mengejutkan atas unggulan pertama sekaligus ranking satu dunia itu secara straight set.
Media Inggris ternama, Daily Telegraph, menampilkan judul,”Akhirnya” di halaman depan harian dengan foto sang juara sedang tersenyum, dengan menambahkan: “Murray menjadi petenis pertama Inggris yang memenangi Wimbledon sejak Fred 77 tahun silam”.
Sementara, halaman depan The Daily Mail menurunkan berita “Kini Bangkit, Sir Alandy” tentang prospek bangkitnya tenis Inggris melalui pemain berusia 26 tahun itu, dengan foto ia sedang mencium piala emas, setelah ia mengalahkan petenis nomor satu Serbia itu dengan angka 6-4 7-5 6-4.
The Independent ikut merayakan kebahagiaan rakyat negara itu dengan membuat judul “Champion” pada halaman depan, dengan tulisan hebat ketika menggambarkan serunya pertandingan itu.
“Laga itu merupakan akhir menakjubkan dari hari-hari menakjubkan. Andy Murray mengamankan ambisi sepanjang hidupnya dengan memenangi pertandingan final Wimbledon seperti drama mendebarkan, yang tidak akan dapat terlupakan. Laga itu begitu menegangkan, penuh dengan plot permainan yang lebih menggetarkan dibanding ketegangan dalam novel Alfred Hitchcock.” Hampir semua media juga membuat suplemen khusus untuk membuat cerita tentang kemenangan Murray, termasuk poster besar kemenangan atlet itu, setelah atlet Skotlandia itu mengakhiri apa yang disebut The Times dengan, “Penantian paling lama dalam olahraga Inggris…”. (JIBI/SOLOPOS/Antara)
