SOLOPOS.COM - Pemain Inggris Jill Scott (8) rayakan kemenangan seusai kalahkan Kanada. JIBI/Rtr/Anne-Marie Sorvin

Women World Cup 2015 ajang sepakbola Piala Dunia Wanita akan menjadi tantangan berat Inggris saat melawan juara bertahan Jepang.

Solopos.com, ALBERTA— Inggris bakal melalui salah satu laga paling bersejarah ketika melawan Jepang di semifinal Piala Dunia Wanita 2015, Kamis (2/7/2015) pagi WIB.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Laga itu akan menjadi yang terbesar sekaligus ujian terakbar bagi Inggris dalam sejarah keikutsertaan di Piala Dunia Wanita sejak 1991 silam.

Ini juga adalah kali pertama tim berjuluk Lionesses itu melenggang ke babak empat besar dari total empat kali keterlibatan mereka di putaran final pentas akbar empat tahunan itu.

Inggris yang menjungkalkan Kanada 2-1 di babak perempat final akan menantang raksasa Asia, Jepang, di Commonwealth Stadium, Edmonton, Alberta. Jepang akan menjadi lawan berat mengingat status mereka sebagai juara bertahan dan sekaligus tim unggulan.

Namun, perbedaan kelas itu tak membuat Lionesses jadi kikuk. Pasukan Mark Sampson justru menyambut antusias duel perebutan tiket ke final itu. “Kami layak merasa bangga menjadi tim wanita [Inggris] pertama yang lolos ke semifinal. Ini akan menjadi pertandingan terbesar untuk tim wanita Inggris dan saya sudah tak sabar lagi,” ujar bek Inggris, Stephanie Houghton, dilansir bbc.com, Selasa (30/6/2015).

Houghton menjadi bagian Inggris ketika dikalahkan Prancis di putaran delapan besar Piala Dunia Wanita 2011 di Jerman empat tahun lalu. Pemain 27 tahun itu pun turut ambil bagian ketika Inggris Raya gagal mengatasi ketangguhan Kanada di babak perempat final Olimpiade 2012 di kampung halaman sendiri.

Dari kubu lawan, Jepang akan berjuang mati-matian demi menjaga peluang memenangi dua gelar Piala Dunia secara beruntun ketika menantang Inggris. Namun, tim raksasa Asia tak akan memandang enteng Lionesses.

Terlebih, kedua tim sempat bertemu di babak grup Piala Dunia 2011 lalu di mana Inggris menang 2-0 sebelum Jepang yang justru merengkuh gelar juara. Empat tahun sebelum pertemuan itu, Jepang dan Inggris juga berjibaku di Piala Dunia 2007 dan kedua tim harus puas dengan hasil imbang 2-2.

Pelatih Jepang, Norio Sasaki, optimistis timnya tak akan terpengaruh kekalahan empat tahun lalu di Piala Dunia di Jerman. “ Kami tak berpikir tentang masa lalu dan hanya fokus pada apa yang ada di depan kami. Tim akan berjuang sekuat tenaga untuk orang-orang yang mendukung kami di Jepang. Emosi dan kebahagiaan yang tumpah pada 2011 adalah sesuatu yang ingin kami ulangi lagi [tahun ini],” kata Sasaki. (Triyono/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya