SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Caroline Wozniacki saat menjejalkan handuk ke bagian dadanya saat laga eksebisi melawan Maria Sharapova di Brazil, 7 Desember 2012 lalu. Wozniacki melakukan tindakan konyol itu untuk meniru gaya Serena Williams. JIBI/SOLOPOS/Reuters

SAO PAOLO –Niatan Caroline Wozniacki bergurau tak selamanya mendapat respon positif. Petenis Denmark ini justru menuai kritikan dan dianggap rasial setelah menyumpal tubuhnya agar mirip seperti Serena Williams saat menjalani laga eksebisi kontra Maria Sharapova, akhir pelan lalu.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Dalam laga yang digelar di Brazil itu, Woznacki menyumpal baju pada bagian dada dan roknya dengan handuk untuk menirukan sosok Serena. Aksi dari kekasih pegolf Rory McIlroy itu disambut tawa para penonton, termasuk petenis putra Roger Federer yang tertangkap kamera menebarkan senyum khasnya.

Sementara Sharapova yang akan melakukan servis pun tak kuasa menahan senyum geli, walau ia harus menunda pukulannya karena Wozniacki masih repot mengurusi sempalan handuk di tubuhnya.

Aksi Wozniacki, yang kini berada di peringkat 10 dunia, mengimitasi Serena itu sendiri bukanlah yang kali pertama. Pada Desember 2011 lalu, dalam aksinya di lapangan ia juga disebutkan menyumpal tubuhnya seraya bergoyang dengan latar belakang lagu Rihanna.

“Aku sangat menyukai penonton di sini, mereka sangat hangat dan menyenangkan,” kata Wozniacki usai pertandingan, seperti dikutip Fox Sports.

Tindakan Wozniacki kali ini boleh jadi mengundang tawa, tetapi ada juga kritik yang berdatangan ke arah perempuan berusia 22 tahun itu. Tindakannya disebut bernuansa rasialisme.

“Jelas-jelas rasialisme. Mengejek dan membuat gurauan dari tubuh perempuan berkulit hitam sebagai olok-olok?,” tulis seorang blogger di Tumblr.

Sebuah artikel dari www.feministing.com ikut mencibir tindakan Wozniacki tersebut. Apa yang dilakukan Wozniacki, seorang perempuan berkulit putih, dengan menyumpal tubuhnya untuk menirukan Serena, yang berkulit hitam, sebagai stereotip bahwa perempuan berkulit hitam memiliki bokong besar, “itu adalah rasialis.”

Salah satu cibiran lain, dengan nada lebih ringan, tertulis di situs berbagi video Youtube. “Mungkin jika ia menirukan permainan tenis Serena, ia akan lebih sering menang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya