Solo (Solopos.com)–Satu-satunya petenis kursi roda yang meraih medali emas dalam event BII Indonesia Open 2011, yakni Yasin Onasie.
Atlet Pelatnas Asean Para Games (APG) ini merebut medali emas di second draw tunggal putra. Selebihnya, atlet difabel kebanggan Indonesia banyak yang gugur saat laga penyisihan.
Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja
Event yang dikhususkan bagi penyandang difabel tersebut secara resmi ditutup, Minggu (30/10/2011). Penutupan dilakukan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) di GOR Manahan.
Even yang diikuti 33 atlet dari berbagai penjuru negara tersebut dijadikan ajang pemanasan bagi sejumlah atlet tenis kursi roda didikan Pelatnas APG. Sayang, setelah bertanding beberapa atlet mengalami kekalahan di babak awal.
Di kelas main draw, keluar sebagai juara tunggal putra, yakni Upali Rajakaruna dari Sri Lanka. Tunggal putri diduduki, Lu Chia-Yi dari China Taipei. Sedangkan, ganda putri didominasi Lu Chia-Yi/Wu Yi-San asal China Taipei dan ganda putra oleh Upali Rajakaruna/Gameni Desawayeka dari Sri Lanka.
Di sisi lain, Indonesia hanya menempatkan wakilnya, Yasin Onasie di kelas second draw tunggal putra.
“Penyelenggaraan turnamen adalah bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan ’BII Berbagi’ di bidang kesehatan dan didedikasikan bagi atlet difabel khususnya tenis kursi roda,” kata Corporate Communications BII, Esti Nugraheni kepada wartawan seusai pertandingan.
Diharapkan, dalam penyelenggaraan turnamen kali ini mampu meningkatkan pengalaman bertanding dan mengasah prestasi para atlet nasional.
(pso)