SOLOPOS.COM - Berry Angriawan/Rian Agung Saputro (Badmintonindonesia.org)

Yonex German Open 2015 semakin seru. Berry Angriawan/Rian Agung Saputro lolos ke babak kedua.

Solopos.com, MULHEIM — Pasangan ganda putra Berry Angriawan/Rian Agung Saputro berhasil lolos ke babak kedua Yonex German Open 2015, setelah mengalahkan ganda tuan rumah, Fabian Holzer/Mark Lamsfuss, dengan skor 21-10, 16-21 dan 21-12, Rabu (25/2/2015.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Kamis (26/2/2015), Berry Angriawan/Rian Agung mengalahkan lawannya dalam waktu 44 menit. Pelatih ganda putra, Chafidz Yusuf, mengatakan Berry/Rian tampil bagus dan memiliki kemampuan di atas lawannya di ajang Yonex German Open 2015.

“Berry/Rian tampil bagus, mereka sebenarnya punya kemampuan di atas lawan. Hanya saja tadi di set kedua mereka sempat kendor. Namun, secara keseluruhan mereka tampil bagus,” kata Chafidz Yusuf.

Kemenangan ganda putra Indonesia di ajang Yonex German Open 2015 ini memang memiliki arti tersendiri bagi Berry. Dalam suasana duka karena ditinggal sang ayah, Berry harus berjuang untuk menyelesaikan pertandingannya di babak pertama.

Atlet besutan PB Djarum ini baru saja mendapat kabar duka beberapa saat sebelum turun bertanding di ajang Yonex German Open 2015. Ayah Berry, Ade Suhandi, meninggal dunia Rabu pagi, karena stroke yang dideritanya.

“Waktu di lapangan saya tidak terpengaruh, tapi begitu selesai bermain, rasanya sedih, dan ingin menangis, karena enggak bisa lihat wajah Papa untuk terakhir kali,” kata Berry.

Kondisi Ayah Berry, mulai menurun sejak Agustus tahun lalu. Saat itu Berry yang tengah bertanding di Kejuaraan Dunia, Denmark, mendapat kabar ayahnya harus dirawat karena stroke.

“Dari situ sudah tidak ada peningkatan. Kondisinya semakin lemah, makin kurus dan enggak mau makan. Sebelum berangkat ke Austria dan berlaga di Yonex German Open 2015 ini, saya sempat pamit. Papa mendoakan supaya pertandingannya lancar dan bisa juara. Makanya di sini saya ingin tetap semangat demi Papa,” tambah Berry.

Berry mengaku sempat mendapat firasat sebelum pertandingan di Yonex German Open 2015. Ia dan Edi Subaktiar mendengar lagu yang berjudul Kehilangan dari Rhoma Irama.

“Di situ saya bilang ke Edi, ini lagunya seperti kehilangan kehilangan orang tua, coba dengarkan lagu ini. Apabila sudah kehilangan baru kerasa ya. Mungkin ini semacam firasat. Ternyata paginya saya dapat kabar duka seperti ini,” ungkap atlet kelahiran Sukabumi, 3 Oktober 1991 tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya