SOLOPOS.COM - Pemain Timnas Indonesia Shayne Pattynama mengira asisten pelatih Shin Tae-yong, Nova Arianto adalah orang Korea Selatan. (Ist/Liga1Hub)

Solopos.com, SOLO — Mantan bek tangguh Timnas Indonesia, Nova Arianto, mempunyai cerita lucu saat mendampingi Shin Tae-yong memimpin skuat yang bakal bertarung di Piala Asia 2023.

Salah satu anak asuhnya, Shayne Pattynama, ternyata mengira Nova Arianto bukan orang asli Indonesia.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Pemain naturalisasi itu mengira Nova Ararianto sama-sama datang dari Korea Selatan seperti Shin Tae-yong.

Cerita lucu itu diungkapkan Nova Arianto di akun Instagram miliknya, @novarianto30.

Shayne Pattynama baru mengetahui Nova Arianto adalah orang Indonesia ketika dijelaskan oleh Marc Klok.

“Kartu kuning untuk Anda, Shayne Pattynama. Ternyata selama enam bulan bersama tim nasional, Shayne berpikir saya orang Korea yang pintar berbahasa Indonesia. Baru hari ini setelah bertanya dengan Marc Klok, baru tahu kalau saya orang Indonesia,” tulis Nova Arianto, seperti dikutip Solopos.com, Jumat (22/12/2023).

Seperti diketahui, Shayne Pattynama resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah pengambilan sumpah di Kantor Kemenkumham DKI Jakarta pada 24 Januari 2023 lalu.

Pada Maret 2023, Shayne mendapat panggilan pertama dari Timnas Indonesia namun baru menjalani debut pada Juni 2023 saat menghadapi Timnas Argentina dalam laga uji coba.

Selama enam bulan bergabung dengan timnas Indonesia, Shayne Pattynama ternyata mengira pelatihnya, Nova Arianto asli dari Korea Selatan.

Nova juga mencolek penerjemah pelatih Shin Tae-yong, Jeong Seok-seo, untuk memberinya nama Korea.

Keturunan Tionghoa

Nova Arianto memang memiliki wajah mirip orang Korea Selatan. Meski demikian pria yang lahir 4 November 1978 itu tidak punya keturunan Korea Selatan.

Ia justru memiliki darah Tionghoa.

Vava, panggilan Nova Arianto, adalah anak dari pasangan Sartono Anwar dan Tan Djiet Nio.

Sartono Anwar adalah pelatih terkenal yang mengantar PSIS Semarang menjuarai Divisi Utama 1987 dan salah satu pelatih nasional pada 1980-an hingga awal 1990-an.

Vava lama membela Persebaya Surabaya sebelum kemudian hijrah ke Persib Bandung.

Di Timnas, Vava merupakan bek tangguh yang susah ditembus lawan.

Meski bertugas sebagai bek, Vava sering maju membantu serangan dan mencetak gol.

Ia mempunyai ciri khas ketika mencetak gol, yakni melakukan selebrasi “suster ngesot”.

Vava mengakhiri karier sebagia pemain pada ISL 2012-2013.

Pada bulan November 2013 ia direkrut menjadi asisten pelatih Pelita Bandung Raya.

Sejak Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia pada Desember 2019, Nova Arianto menjadi asisten pelatih dan bertahan hingga sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya