Sport
Kamis, 4 Januari 2024 - 11:04 WIB

Hasil Akhir Bikin Bangga, Ini Daftar Negara yang Pernah Kena Prank STY

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mengawasi para pemain saat pemusatan latihan di Surabaya, Kamis (8/6/2023). (Twitter/@PSSI).

Solopos.com, ANTALYA– Hasil buruk laga uji coba perdana Tim Nasional Indonesia versus Libya, Selasa (4/1/2024), memantik seruan “STY Out” di dunia maya kembali gencar terdengar.

Alih-alih menang, Tim Garuda dihajar empat gol tanpa balas dalam laga di luar kalender FIFA tersebut.

Advertisement

Kondisi yang nyaris sama pernah terjadi pada kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni 2022 lalu.

Bersiap ke Kuwait untuk partai hidup mati, Asnawi Mangkualam dkk. tampil buruk dalam uji coba melawan tim lemah, Bangladesh.

Melawan tim berperingkat 188 FIFA itu Timnas ditahan imbang 0-0.

Ketika itu suara publik sepak bola Tanah Air hampir satu suara: STY Out.

Tapi PSSI bergeming. Pelatih Shin Tae-yong tetap dipercaya membawa Tim Garuda menantang tuan rumah Kuwait, Yordania, dan Nepal.

Hasilnya sungguh di luar dugaan. Indonesia lolos kualifikasi Piala Asia 2023 untuk kali pertama setelah 17 tahun absen.

Di saat nyaris bersamaan Timnas U20 dan Timnas U23 juga lolos Piala Asia menjadikan STY sebagai pelatih pertama di Indonesia yang membawa Timnas tiga kelompok ke ajang sepak bola tertinggi Asia.

Advertisement

Raja Prank Asia, itu julukan netizen Indonesia untuk STY di awal dirinya melatih Tim Garuda.

Julukan itu disematkan untuknya karena kerap membikin kejutan dalam sejumlah pertandingan, baik resmi maupun uji coba.

Mantan pelatih Timnas Korsel itu kerap mengotak-atik formasi dan memasang pemain di luar posisinya.

Ia juga sering menggonta-ganti taktik yang membuat kaget lawan maupun pendukung Timnas sendiri.

Berbekal pengalaman sebagai tukang prank ini, banyak pendukung Timnas yang berharap hasil buruk melawan Libya beberapa hari lalu juga bagian dari taktik menipu ala STY.

Jutaan pencinta bola Tanah Air berharap dalam laga uji coba kedua Indonesia vs Libya pada Jumat (5/1/2023) besok Tim Garuda tampil secara berbeda dan memberi kepuasan hiburan bagi para pendukung.

Apalagi pada laga yang digelar di Mardan Sports Complex, Antalya, Turki itu mempengaruhi peringkat FIFA bagi kedua negara alias dihitung poinnya.

Advertisement

Demikian pula saat laga uji coba terakhir melawan tim kuat Asia, Iran, STY diharapkan sudah mempunyai formasi terbaik untuk menghadapi laga perdana Piala Asia melawan Irak pada 15 Januari 2024.

Publik sepak bola Tanah Air berharap prank-prank ala STY memperlihatkan tuah pada Piala Asia 2023 yang tertunda pelaksanaannya karena dampak pandemi Covid-19.

STY Tukang Prank

STY mulai mendapat julukan tukang prank sejak menangani Timnas Indonesia pada akhir 2019.

Langkah juru taktik Korsel itu tersendat dengan adanya pandemi Covid-19 hingga dua tahun.

Berbagai program yang ia susun tidak berjalan dengan baik karena banyak agenda sepak bola internasional tertunda bahkan dihapus.

Dengan sumber daya pemain yang levelnya di bawah standar Asia, STY menerima tantangan untuk meramu Timnas Indonesia.

STY kerap menyajikan formasi tim yang kadang di luar dugaan pencinta sepak bola Indonesia. Nama-nama yang familiar mengisi starting line up bagi pelatih sebelumnya, sering justru menjadi cadangan.

Advertisement

Nama sekelas Evan Dimas yang selalu menjadi starter beberapa kali dicadangkan oleh STY.

Awalnya publik memprotes taktik STY tersebut namun lama-lama maklum setelah melihat hasilnya.

Berulang kali Timnas ketinggalan dari lawan namun berhasil comeback secara meyakinkan.

Berikut momentum prank penting ala STY.

1. Indonesia vs Timor Leste

Publik sepak bola sempat dibuat geram saat Tim Garuda tertinggal 0-1 dari Timor Leste pada babak pertama uji coba FIFA matchday di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 27 Januari 2021.

Kala itu skuat yang bermain sebagian besar pemain yang tampil di Piala AFF 2020. Evan Dimas Darmono, Ricky Kambuaya, dan Irfan Jaya diturunkan sejak menit awal.

Advertisement

Hanya Edo Febriansah yang merupakan wajah baru di tim senior menggantikan posisi Pratama Arhan yang cedera.

Meski dominan Timnas justru kebobolan pada menit ke-34 melalui striker asing PSIS Semarang, Gali Freitas.

Timnas baru bisa membobol gawang Timor Leste yang dijaga Junildo di menit ke-65 melalui tendangan keras Ricky Kambuaya.

Setelah itu Indonesia menambah gol lewat Pratama Arhan (72) dan gol bunuh diri bek Filomeno (79).

2. Indonesia vs Malaysia

Prank STY yang takkan mungkin dilupakan pencinta sepak bola Tanah Air adalah saat Garuda mempecundangi musuh bebuyutan Malaysia di ajang Piala AFF 2020 pada 19 Desember 2021.

Indonesia sudah mengantongi tujuh poin saat berjumpa Malaysia di laga pamungkas Grup B Piala AFF 2020.

Advertisement

Namun Indonesia dianggap underdog karena skuat didominasi para pemain muda. Malaysia diunggulkan karena skuatnya punya jam terbang tinggi di level senior.

Bahkan mantan pemain Timnas Malaysia Safee Sali di media sosial mengatakan Indonesia akan jadi bulan-bulanan Harimau Malaya.

Prediksi Safee Sali sepertinya benar saat laga baru berjalan 13 menit gawang Indonesia sudah jebol oleh tendangan keras Kogileswaran Raj dari luar kotak penalti.

Tapi ternyata itu hanya prank STY. Indonesia yang ketinggalan justru tampil lebih beringas dan enerjik.

Garuda lantas membalas melalui Irfan Jaya menit ke-36 dan 43.

Dua gol sisanya dicetak Pratama Arhan menit ke-50 dan Elkan Baggott menit ke-82.

Dengan kemenangan ini, Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2020 dengan status sebagai juara Grup B, ditemani runner-up Vietnam.

Advertisement

Kekalahan membuat Malaysia tersingkir dari ajang tertinggi level Asia Tenggara dua tahunan tersebut.

3. Indonesia vs Singapura

Singapura menjadi korban prank kedua STY setelah Malaysia di ajang yang sama, Piala AFF 2020.

STY secara mengejutkan membawa skuad muda untuk melakoni Piala AFF 2020 yang digelar Desember 2021.

Ia hanya membawa beberapa pemain senior untuk melakoni turnamen dua tahunan level Asia Tenggara yang digelar di Singapura tersebut di antaranya Nadeo Argawinata, Fachrudin Aryanto, Ricky Kambuaya, Evan Dimas dan Ezra Walian.

Sisanya adalah pemain-pemain minim pengalaman di level senior seperti Rizky Ridho, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Alfeandra Dewangga, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Ramai Rumakiek dll.

Kala itu publik dalam negeri hingga luar negeri meragukan skuat yang dibawa STY.

Indonesia diprediksi bakal menjadi bulan-bulanan tim kuat Vietnam, Thailand, Singapura dan Malaysia.

Hasilnya di luar dugaan. Di fase grup skuat muda Indonesia menang 4-2 atas Kamboja, Laos takluk 1-5, dan menahan Vietnam 0-0 dan menghajar Malaysia 1-4.

Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara grup dan berjumpa dengan tuan rumah Singapura. Diprediksi bakal dihajar Singapura, Rizky Ridho membuat lawan tak berkutik. Singapura ditahan 0-0 di leg pertama dan dihajar 4-2 pada leg kedua.

Momentum leg kedua menjadi begitu fenomenal karena Indonesia sempat tertinggal 1-2 dan mendapat hukuman tendangan penalti.

Ketika nyaris semua pasang mata yakin Indonesia bakal kalah, Garuda Muda justru mampu menyamakan kedudukan 2-2 dan menang 4-2 pada babak perpanjangan 2×15 menit.

Tuan rumah yang keteteran bermain keras hingga berbuah tiga kartu merah. Sayangnya pada babak final Timnas kembali gagal juara karena kalah dari raja Asia Tenggara, Thailand.

4. Indonesia vs Kuwait

Kuwait mungkin menjadi negara yang paling sebel kepada STY.

Percaya diri bakal lolos ke Piala Asia 2023 karena persiapan matang dan bertindak sebagai tuan rumah kualifikasi, Timnas Kuwait malah dipermalukan 1-2 pada Juni 2022.

Tidak ada yang menyangka Asnawi Mangkualam dkk. bakal bisa menang atas Kuwait yang selalu dominan atas Timnas Indonesia.

Apalagi kala itu laga digelar di kandang Kuwait dengan dukungan ribuan suporter tuan rumah.

Praktis hanya segelintir suporter Indonesia hadir ke stadion yang kebanyakan adalah pekerja migran.

Ketika datang ke Kuwait, Tim Garuda juga tidak dalam kondisi baik. Mereka baru saja gagal meraih emas di SEA Games 2021 yang membuat desakan #STYOUT dari sebagian netizen menguat.

Indonesia juga gagal membawa tiga pemain naturalisasi ke kualifikasi Piala Asia 2023 dan hanya bisa membawa Elkan Baggott, Stefano Lilipaly dan Marc Klok.

Ditambah lagi insiden gagal booking lapangan latihan oleh manajemen Timnas Indonesia.

Yang paling membikin ragu adalah hasil buruk di laga uji coba versus Bangladesh jelang berangkat ke Kuwait.

Dengan segudang masalah itu tak ada yang menyangka bahwa Indonesia bakal bisa berbuat banyak di Kuwait.

Selain Kuwait sebagai tuan rumah, di grup K itu ada Yordania yang merupakan tim terkuat serta Nepal yang secara kualitas memang di bawah Tim Garuda.

Hasilnya sungguh tak terduga. Kuwait dipermalukan 1-2, Yordania dibuat susah payah untuk bisa menang 1-0 dan Nepal dihajar sembilan gol tanpa balas.

Indonesia pun lolos ke Piala Asia setelah absen 17 tahun sejak 2007.

5. Indonesia vs Curacao

Curacao berperingkat 83 FIFA saat menerima tantangan laga persahabatan versus anak asuh STY pada September 2022.

Dalam dua kali laga resmi FIFA Matchday itu Curacao dipecundangi dua kali yakni 2-3 (24 September 2022) dan 1-2 (27 September 2022).

Laga perdana berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (24/9/2022) malam WIB, berakhir dengan skor 3-2 untuk Timnas Indonesia.

Indonesia tertinggal lebih dulu melalui gol Rangelo Janga menit ke-7 yang dibalas Marc Klok pada menit ke-19.

Indonesia balik unggul melalui Facruddin Aryanto (23′) sebelum disamakan Juninho Bacuna dua menit kemudian.

Di babak kedua Dimas Drajad menambah satu gol untuk Timnas menit ke-56 dan kedudukan 3-2 bertahan hingga laga berakhir.

Tak ingin dipermalukan tim berperingkat 155 FIFA, Curacao bermain lebih keras di laga kedua di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, 27 September 2022.

Alih-alih menang, Curacao yang ikut federasi sepak bola Amerika Latin justru kebobolan saat laga baru berjalan tiga menit melalui kaki striker Dimas Drajad.

Pada menit ke-47 Curacao mampu mencetak gol balasan lewat tendangan kaki kanan Jeremy Cornelis.

Setelah skor imbang, Timnas Indonesia kian meningkatkan tekanan yang membuat Curacao bermain keras.

Akibatnya salah satu pemain Juninho Bacuna diganjar kartu merah di menit ke-80.

Keuntungan jumlah pemain mampu dimanfaatkan skuad arahan Shin Tae Yong.

Pada menit ke-87 Indonesia mencetak gol kemenangan lewat sontekan Dendy Sulistyawan memanfaatkan umpan cerdik Witan Sulaeman.

Keunggulan Indonesia 2-1 pun berakhir hingga laga usai.

Kena prank STY membuat Curacao turun dua peringkat di ranking FIFA.

6. Indonesia vs Moldova

Tak hanya di level senior, STY juga pernah ngeprank saat menangani Garuda Muda yang sedang bersiap menuju Piala Dunia U20 di Indonesia yang akhirnya gagal karena masalah politik.

Momentum itu terjadi saat Timnas U20 menjalani pemusatan latihan di Turki pada November 2022.

Beruji coba melawan Timnas Moldova, Garuda muda tertinggal lebih dulu lewat gol Vicu Bulmaga ketika pertandingan baru memasuki menit ke-10.

Tapi ternyata itu hanya prank STY. Dalam laga yang digelar Stadion Manvgat Ataturk, Timnas Indonesia sukses menyamakan kedudukan di menit ke-58.

Gol ini membuat jalannya pertandingan mulai berubah arah. Indonesia semakin dominan dan memaksa Moldova harus bertahan dengan rapat dan hanya mengandalkan serangan balik untuk mengancam gawang Indonesia.

Di menit le-73, timnas Indonesia sukses menggandakan keunggulan melalui kaki bek Persija Jakarta, Muhammad Ferrari.

Empat menit berselang, Moldova mendapatkan hukuman penalti setelah bek mereka melanggar Marselino di kotak terlarang.

Marselino sukses melaksanakan tugasnya sehingga skor 3-1 bertahan hingga akhir laga.

Percaya STY

Rentetan prank itu membuat sebagian penggila sepak bola Tanah Air masih berharap Indonesia sukses di Piala Asia 2023 kendati hasil uji coba perdana melawan Libya berakhir dengan pembantaian empat gol tanpa balas ke gawang Syahrul Trisna.

Publik masih berharap kekalahan telak ini hanya bagian dari prank ala STY. Apalagi uji coba ini tidak masuk kalender FIFA.

STY mengaku sengaja menjadikan laga uji coba perdana itu untuk melihat kondisi pemain setelah menjalani pemusatan latihan di Turki.

Seperti diketahui, pemusatan latihan yang dimulai 20 Desember 2023 itu tidak diikuti secara serentak oleh 29 pemain yang dipanggil.

Beberapa pemain diaspora bergabung belakangan karena masih membela klub masing-masing di Liga Eropa.

Justin Hubner yang bermain di babak kedua versus Libya dan membuat dua blunder berbuah gol malah baru bergabung sehari sebelum laga uji coba.

Elkan Baggott bahkan baru tiba di Turki pada hari ketika uji coba digelar, Selasa (2/1/2024).

Dalam jumpa pers yang digelar PSSI secara daring, Rabu (3/1/2024), Shin Tae-yong mengatakan Timnas Indonesia mengalami perkembangan postif.

Shin Tae-yong mengatakan laga uji coba untuk mempertajam taktik dan melihat kondisi fisik pemain.

“Dalam laga kemarin saya tidak melihat hasil akhir tetapi lebih melihat kondisi pemain. Sejak kami di Turki, kami terus melakukan program latihan fisik pemain. Fans tentu akan kecewa, tetapi tim mengalami perkembangan positif,” ujarnya.

Laga melawan Libya memang tak biasa. Betapa tidak, dua babak yang digelar dilakukan oleh dua tim yang berbeda minus kiper Syahrul Trisna.

Pada babak pertama STY hanya memasang dua pemain naturalisasi yakni Marc Klok dan Rafael Struick, sisanya pemain Liga 1.

Dalam kondisi tertinggal 0-1, di babak kedua STY mengganti 10 pemain dan menyisakan kiper Syahrul Trisna.

Di babak kedua yang memainkan lebih banyak pemain diaspora, Timnas justru kebobolan tiga gol.

Kalah telak ternyata tak merisaukan STY. Ia berjanji menyajikan pertunjukan yang berbeda pada laga uji coba kedua versus Libya di tempat yang sama, Jumat (5/1/2024) besok.

“Segala sesuatunya karena kita fokus ke tanggal 15 [Januari lawan Irak di Piala Asia 2023] jadi para fans tidak perlu khawatir dengan kekalahan kemarin,” ucap Shin Tae Yong.

Justin Hubner yang melakukan dua blunder fatal mengungkapkan optimisme yang sama.

Meski debutnya di Timnas senior diwarnai noda, satu-satunya pemain Timnas Indonesia yang bermain di Premier League itu yakin Garuda bisa terbang tinggi.

Sorry for the goal guys. We keep going and doing better than that we showed today (Maaf atas golnya kawan, kami terus melaju dan melakukan lebih baik dari yang kami tunjukkan hari ini),” tulis Hubner di status Instagramnya, tak lama setelah laga usai.

Terlepas dari blunder berbuah dua gol lawan itu, Justin Hubner bermain sangat meyakinkan. Ia menjadi bek potensial bagi Timnas Indonesia beberapa tahun ke depan.

Memiliki kontrak hingga 2025 dengan tim Liga Inggris, Wolverhampton Wanderers, permainan Hubner memang sangat menjanjikan.

Ia memiliki ketenangan tinggi, umpannya berkelas dengan kemampuan passing kelas Eropa.

Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, memuji Hubner sebagai aset masa depan Indonesia.

“Jauh sekali kualitasnya, cara passing, ketenangan, reading the game, semua kalah jauh. Hubner ini luar biasa,” ujarnya di Youtube Justinus Lhaksana.

Terkait dua blunder Justine Hubner, Koci menyatakan pemain berusia 20 tahun itu terlalu berani memainkan bola di area pertahanan.

Tapi ia membela Hubner karena kesalahan itu terjadi di ajang uji coba.

Asa tinggi diapungkan Elkan Baggott yang baru bergabung TC dengan rekan-rekan satu timnya di Turki pada 2 Januari 2024.

“Kita masih punya beberapa laga uji coba lagi, jadi kami saat ini bersiap-siap untuk menghadapi semuanya dengan memanfaatkan waktu yang ada sebelum turnamen dimulai,” tutup pemain klub kasta kedua Inggris, Ipswich Town itu.

Timnas Indonesia akan kembali melakoni laga uji coba melawan Libya pada Jumat (5/1) setelah itu terbang ke Qatar pada Sabtu (6/1/2024).

Sebelum turun di Piala Asia 2023, skuad Garuda akan melawan Iran pada (9/1/2024).

Ketua PSSI Erick Thohir meminta para pemain tampil habis-habisan demi Merah Putih di Piala Asia 2023.

Sebagai ketua federasi, Erick Thohir sudah memberikan banyak untuk kemajuan Timnas Indonesia. Saat ini kini para pemain membayar kepercayaan PSSI dan publik sepak bola Tanah Air dengan prestasi.

“Komplet sudah kekuatan utama Timnas Merah Putih untuk meraih hasil terbaik di Piala Asia 2023, Qatar. Dengan gabungnya Hubner, Walsh, lalu Baggott, kini tugas berada di tangan coach Shin Tae-yong untuk meramu tim inti agar tampil maksimal mengarungi perjuangan di Grup D yang tidak ringan,” ujar Erick di Jakarta , Selasa siang, seperti dikutip Solopos.com dari laman resmi PSSI.

Pada Piala Asia 2023, tim Merah Putih bergabung di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam.

Shin Tae-yong menargetkan Asnawi Mangkualam dkk. bisa melaju hingga babak 16 besar.

Tapi bagi Justinus Lhaksana, tidak lolos fase grup tapi bermain luar biasa baginya itu sudah menjadi prestasi Timnas Indonesia.

Alasannya, Garuda berstatus sebagai tim medioker sehingga tidak realistis jika suporter memberikan ekspektasi terlalu tinggi.

Di mata Justinus, bisa menahan Irak dan Jepang sudah prestasi bagi Timnas Indonesia.

Namun menang atas Vietnam yang berperingkat 94 FIFA masih realistis karena sesama negara Asia Tenggara.

“Lu kira Timnas kita sekelas Ronaldo atau Messi? Kita ini tim medioker. Yang realistis saja kalau nyinyir-nyinyir,” ujar mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia ini.

Dari laga yang berakhir dengan kekalahan telak versus Libya, Justinus melihat perbedaan yang sangat mencolok antara pemain diaspora dengan pemain lokal Liga Indonesia.

Selain pada fisik dan skill individu, perbedaan besar juga terlihat pada kemampuan menerapkan taktikal pelatih.

Para pemain lokal kesulitan dalam membaca permainan, tak peka membuka ruang saat ada rekan yang mendapat bola.

Pemain lokal juga kurang tenang sehingga mengakibatkan salah passing atau salah dribling.

“Terlihat sekali bola mentok saat sampai ke depan. Tidak ada kreativitas dari pemain depan untuk menyambut bola dari para pemain diaspora,” kritik pria yang dijuluki Koci oleh penggemarnya itu.

Koci yakin STY sudah melihat kondisi itu. Pada pertandingan uji coba kedua versus Libya, diprediksi juru taktik Korsel tersebut bakal menurunkan pemain terbaiknya dan tidak lagi coba-coba.

Apalagi untuk laga kedua Jumat mendatang sudah masuk hitungan poin FIFA.

Mungkinkah Libya akan menjadi korban prank berikutnya oleh STY? Atau justru Timnas kembali terpuruk?

Saksikan laga kedua Timnas Indonesia Vs Libya secara langsung di Indosiar pada Jumat (5/1/2024) pukul 19.30 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif