SOLOPOS.COM - Pelatih Yordania Hussein Ammouta. (the-afc.om)

Solopos.com, DOHA — Hussein Ammouta menjadi pelatih paling sukses di gelaran Piala Asia Qatar 2023 setelah membawa Yordania ke babak final menghadapi tuan rumah, Sabtu (10/2/2023).

Yordania yang tidak diunggulkan sukses ke final usai menundukkan tim kuat Korea Selatan 2-0 di babak semifinal.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Tim yang mengalahkan Indonesia di babak kualifikasi pada Juni 2022 dengan skor 1-0 itu melaju setelah mengalahkan beberapa tim kuat.

Di babak fase grup mereka mengalahkan Malaysia 4-0, menahan seri Korsel 2-2, kalah dari Bahraian 1-2.

Di babak 16 Besar mereka menundukkan tim kuat Irak, 3-2, lalu mengalahkan Tajikistan 1-0 di babak perempatfinal.

Di semifinal Yordania kembali bertemu Korsel dan secara mengejutkan menang 2-0.

Kesuksesan Yordania tak lepas dari tangan dingin Hussein Ammouta, pelatih asal Maroko yang baru menangani mereka Juni 2023.

Ammouta tinggal satu pertandingan lagi untuk memecahkan sejarah bagi Yordania meraih gelar Piala Asia untuk kali pertama.

Perjalanan Ammouta bersama Timnas Yordania tidak mudah. Dalam laga persahabatan sebelum Piala Asia, mereka dibantai 1-6 oleh Jepang.

Pemain senior Yordania, Mousa Al Tamari, memuji habis pelatihnya menyusul kemenangan menakjubkan 2-0 atas Korsel di semifinal.

“Saya harus memuji pelatih kami, yang menekankan pentingnya menikmati diri kami sendiri. Dia menanamkan mentalitas kemenangan dalam diri kami. Disiplin taktis yang ditanamkan oleh pelatih kepala kami sangatlah penting. Dia menanamkan kepercayaan pada kami untuk tidak terlalu menghormati lawan, sekaligus tidak memberikan ruang bagi mereka untuk menyerang,” kata Al Tamari, seperti dikutip Solopos.com dari the-afc.com. 

Tapi bukan hanya pertandingan melawan Korsel yang membuat Yordania tampil mengesankan ketika mereka memulai kampanye mereka di Piala Asia 2023.

Mereka dengan gemilang mengawali laga dengan dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Malaysia di Grup E.

Di pertandingan kedua, Yordania nyaris menang 2-1 atas Korsel sebelum terjadi gol bunuh diri pemain belakang yang membuat Korsel lepas dari malu.

Pertandingan penutup grup mereka berakhir dengan kekalahan 1-0 dari Bahrain. Tapi banyak yang menuding itu strategi mereka untuk menghindari bertemu Jepang di babak 16 Besar.

Babak sistem gugur adalah saat Yordania benar-benar menunjukkan bahwa merekalah yang sebenarnya.

Ammouta mendorong para pemainnya semaksimal mungkin saat mereka mengalahkan Irak 3-2 sementara penampilan yang terkontrol menghasilkan kekalahan 1-0 dari Tajikistan di perempat final.

Melawan Korsel di semifinal, Yorgania menampilkan sisi lain dalam permainan mereka – menyerang sejak peluit pertama dibunyikan hingga membuat Son Heung-min dan rekan satu timnya terengah-engah.

Ammouta, sekali lagi, menunjukkan ketajaman taktisnya dengan mengakui bahwa keputusan untuk melakukan serangan diputuskan setelah menganalisis Republik Korea dengan cermat.

“Kami sepakat untuk memulai dengan kuat, memanfaatkan fakta Korsel telah kebobolan delapan gol dalam lima pertandingan. Penting untuk memanfaatkan kemampuan menyerang kami dan mengambil inisiatif menyerang. Kami menampilkan pola pikir seorang juara, menunjukkan ketahanan dan determinasi dalam setiap aspek permainan,” ujarnya.

Setelah membawa Yordania ke final Piala Asia AFC untuk pertama kalinya, ekspektasi meningkat terhadap mereka.

Namun apa pun yang terjadi pada hari Sabtu, tempat Ammouta dalam sejarah sepak bola Asia sudah terjamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya