Sport
Sabtu, 5 Agustus 2023 - 13:48 WIB

Ini Evaluasi Pelatih atas Hasil Ganda Putra Indonesia di Australian Open 2023

Tri Wiharto  /  Newswire  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Herry ImPelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi. (Istimewa/tim humas dan media PP PBSI)an Pierngadi. (Istimewa/tim humas dan media PP PBSI)

Solopos.com, SOLO – Kepala Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, memberikan evaluasinya terhadap hasil tidak memuaskan yang dicatat ganda putra Indonesia di turnamen bulu tangkis Australian Open 2023.

Pelatih yang dikenal dengan panggilan Herry I.P. tersebut mengakui peta persaingan ganda putra dunia saat ini memang lebih sengit.

Advertisement

“Penampilan Fajar/Rian di perempat final Australian Open 2023 memang tidak seperti yang diharapkan. Saat melawan pasangan Korea, mereka masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Fajar/Rian masih banyak error,” kata Herry I.P. mengawali evaluasinya.

“Momen saat mereka unggul 6-3 di game ketiga, sebenarnya pasangan Korea sudah goyah. Lawan sudah panik. Tetapi begitu momennya hilang, lawan bisa menyusul dan makin tambah percaya diri. Sementara Fajar/Rian jadi tertekan dan akhirnya banyak salah sendiri.”

Advertisement

“Momen saat mereka unggul 6-3 di game ketiga, sebenarnya pasangan Korea sudah goyah. Lawan sudah panik. Tetapi begitu momennya hilang, lawan bisa menyusul dan makin tambah percaya diri. Sementara Fajar/Rian jadi tertekan dan akhirnya banyak salah sendiri.”

“Setelah itu, pasangan Korea malah bisa berbalik dan semangat lagi. Dari sisi teknik, pembukaannya Fajar/Rian harus diakui memang kalah. Permainannya monoton. Harusnya saat di game ketiga, variasi pembukaannya bisa lebih kreatif. Lebih kaya lagi,” kata dia melalui keterangan resmi yang dirilis Bagian Humas dan Media PP PBSI, Sabtu (5/8/2023).

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat tampil di Australian Open 2023. (Istimewa/tim humas dan media PP PBSI)

Sang pelatih pun mengakui performa Fajar/Rian yang mengikuti tiga turnamen beruntun memang menurun. Saat di Korea mereka bisa maju ke final, di Jepang bertahan hingga semifinal. “Di sini malah sudah tersisih di perempat final,” ujar Herry I.P.

Advertisement

“Sementara itu, ganda-ganda kita yang lain, performanya memang belum bisa konsisten. Leo/Daniel, Pram/Yere, atau Bagas Fikri memang bisa mengejutkan dengan mengalahkan ganda putra papan atas dunia. Tetapi di lain hari mereka kalah, seperti Pram/Yere yang kurang bisa memberikan perlawanan sepadan kepada Hoki/Kobayashi.”

“Performa mereka saya ibaratkan masih seperti roller coaster. Kadang bagus dan berada di puncak seperti Bagas/Fikri yang pernah jadi juara All England. Atau Pram/Yere juara Asia dan Leo/Daniel berjaya di Indonesia dan Thailand Masters. Tetapi setelah itu, performa mereka berada di bawah. Sering kalah di babak-babak awal. Belum konsisten,” ucap Herry I.P.

Pelatih spesialis ganda putra tersebut secara umum menyampaikan evaluasi bawah ketiga pasangan itu, memang perlu waktu. Perlu proses agar mereka bisa masuk jajaran elite ganda putra dunia. Menurutnya, segalanya tidak bisa instant.

Advertisement
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin bertanding di Australian Open 2023. (Istimewa/tim humas dan media PP PBSI)

“Kami harus terus berikhtiar mengasah kemampuan mereka untuk masuk ke jajaran elite dunia.”

“Harus diakui, peta persaingan ganda putra dunia saat ini memang lebih sengit. Jepang, China, Chinese Taipei, India, Malaysia, Korea, dan Denmark punya pasangan yang kuat dan saling mengalahkan. Semuanya berburu poin ke Olimpiade Paris 2024. Kami harus mempersiapkan para pemain jauh lebih baik lagi.”

Pelatih menggarisbawahi, setelah tampil di Australia Open 2023, ke depan dari segi fisik, kecepatan Fajar/Rian harus ditingkatkan. Sementara dari teknik, pembukaan harus lebih banyak variasi.

Advertisement

“Jangan monoton. Sebab, kalau satu ketebak, masih memiliki banyak variasi lagi. Kalau pembukaan bisa ketebak dan tidak ada variasi lain, sudah pasti mereka akan kesulitan. Dan itu terjadi saat lawan Korea.”

Bagas Maulana/Muhammad Shihibul (Istimewa/tim humas dan media PP PBSI)

“Seusai dari Australia (Australian Open 2023), para pemain akan kami persiapkan untuk menghadapi Kejuaraan Dunia di Kopenhagen, Denmark, pada akhir Agustus 2023. Memang persiapannya tidak panjang, mungkin sekitar 10 harian. Kami berpacu dengan waktu. Semoga saja persiapannya lancar, dan hasilnya nanti juga bagus,” kata Herry I.P. mengakhiri evaluasinya terhadap penampilan ganda putra Indonesia di Australian Open 2023 tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif