Gigih Windar Pratama / Abu Nadzib / Abu Nadzib | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Nusantara United FC mengubur mimpi lolos ke Babak 12 Besar Liga 2 2023 setelah dikalahkan tim tamu Maluku United dengan skor 0-1 di Stadion Kebo Giro, Boyolali, Jumat (8/12/2023). Saat ini Nusantara FC menjadi kebanggaan warga Boyolali. (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)
Solopos.com, BOYOLALI — Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, cuaca mendung di Stadion Kebo Giro Boyolali, Jawa Tengah.
Meski begitu, derap langkah beberapa warga Boyolali tetap semangat menuju tribune stadion untuk menyaksikan laga antara Nusantara United FC menghadapi PSDS Deli Serdang, Sabtu (6/1/2024).
Satu jam sebelum pertandingan, tribune mulai penuh oleh ratusan warga Boyolali yang ingin menyaksikan klub asuhan Salahdduin ini melakoni laga perdana play off zona degradasi Liga 2 2023.
Nusantara United, yang sebenarnya klub yang akan bermarkas di IKN Nusantara, kini sudah menjadi salah satu kebanggaan warga Boyolali.
Nusantara United FC menjadi peralihan karena tahun ini Persebi Boyolali tidak berkompetisi di Liga 3 Jawa Tengah.
Hujan sempat mengguyur beberapa saat sebelum pertandingan dimulai.
Tetapi warga yang datang bergeming dan tetap duduk di tribune. Bahkan ketika gol pertama Nusantara United yang dicetak oleh Jimmy Julianus Aronggear di menit ke-10, seluruh penonton berteriak kegirangan.
Selain itu, sempat terdapat momen ketika penyerang Matheus Silva, bercanda dengan suporter yang hadir.
Aksi pemain asal Brasil ini mengundang tawa sekaligus menghibur warga yang hadir.
Hasil akhir 7-3 menjadi modal yang bagus bagi Nusantara United.
Bagi beberapa warga Boyolali yang hadir, Nusantara United, adalah tim kebanggaan.
Meskipun mereka tahu, Nusantara United tidak selamanya berkandang di Boyolali.
Nusantara United, merupakan tim yang nantinya akan bermarkas di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Salah satu penonton asal Cepogo, Boyolali, Jenar, 22, mengatakan, Nusantara United adalah tim yang sudah mencuri perhatian sejak memutuskan berkandang di Stadion Kebo Giro.
Jenar menyebut sudah tiga kali menonton Nusantara United berlaga di Stadion Kebo Giro.
“Pertama kali nonton ketika Nusantara United ketemu PSKC Cimahi terus ketemu Maluku United. Ini jadi yang ketiga. Nusantara United buat saya sudah mewakili Boyolali di Liga 2, jadi bukan hanya semacam tim musafir, semoga dari pihak klub juga merasakan itu,” ucapnya kepada Solopos.com, Sabtu (6/1/2024).
Bagi Jenar, Nusantara United punya peluang besar untuk lebih merebut perhatian warga Boyolali.
Salah satunya dengan menjual tiket pertandingan secara terbuka dan membuka stand penjualan jersei.
“Kalau bisa ada lapak jualan jersei, warna hijaunya bagus dan desainnya juga menarik. Penjualan tiket juga lebih masif. Banyak yang sebenarnya mau menonton tapi karena keterbatasan informasi tiket, jadi enggak bisa nonton,” ulasnya.
Serupa dengan Jenar, warga Boyolali Kota, Anggoro, 20, mengatakan Nusantara United kini sudah menjadi kebanggaan Boyolali seperti Persebi Boyolali.
Ia juga berharap Nusantara United bisa terus berkandang di Stadion Kebo Giro.
“Semoga terus main di Kebo Giro sampai promosi ke liga 1. Harapannya, Nusantara United itu sudah membawa nama Boyolali meskipun memang saat ini hanya ‘tamu’. Coba dilihat saja yang nonton lumayan banyak dan dukungan dari masyarakat juga cukup tinggi,” ujarnya.
Pria yang bekerja sebagai pegawai swasta ini juga berharap Nusantara United bisa menjual jersei agar lebih menambah dukungan dari warga Boyolali.
“Kemarin ada jerseinya saya lihat di Instagram, tapi harganya mahal, sekitar Rp500.000. Kalau bisa ada yang supporter version-nya lah. Tentu akan laku, karena warnanya bagus dan dibawa ke mana-mana juga keren,” kata dia.
Benar saja, hari itu di laga melawan PSDS Deli Serdang, sekitar 1.000 penonton hadir memenuhi Stadion Kebo Giro untuk menyaksikan pertandingan.
Kemenangan telak 7-3 dan hattrick dari Matheus Silva, menjadi jawaban bagi masyarakat Boyolali yang bangga dengan Nusantara United sore itu.
Di babak play off degradasi, Nusantara United tergabung bersama PSDS Deli Serdang, PSPS Pekanbaru dan Persikab Kabupaten Bandung.
Pertandingan memakai format laga kandang dan tandang. Setiap tim akan bermain enam kali.
Dua tim teratas bakal bertahan di Liga 2 musim depan sedangkan dua terbawah terdegradasi ke Liga 3.