Solopos.com, SOLO — MilkLife Soccer Challenge Series 1 2024 hadir di Kota Solo mulai Kamis, (25/7/2024).
Turnamen yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife ini hadir hingga Minggu (28/7/2024) di Lapangan Kottabarat, Solo.
Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler
Setelah sukses di Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang hingga Bandung, kini giliran Solo dan Jogja yang menjadi tuan rumah.
Di Solo, 24 SD/MI ikut berpartisipasi melibatkan 389 siswi. Sedangkan di Jogja ada 24 SD/MI dengan 389 siswi peserta.
Mereka bertanding dalam format 7 vs 7 antarsekolah, memperebutkan gelar juara di dua Kelompok Umur (KU), yaitu KU 10 dan KU 12.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam pernyataan resmi mengatakan pemilihan Kota Solo dan Jogja tak lepas dari perjalanan kedua kota ini dalam sejarah sepak bola nasional.
“Bergulirnya MilkLife Soccer Challenge ini tak lepas dari upaya menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola putri mulai dari level akar rumput. Inilah yang membuat kami datang ke Solo dan Jogja, dua kota dengan sejarah panjang di sepak bola nasional. Untuk itu, kami berharap tidak hanya membuat masyarakat mencintai sepak bola putri tetapi roda ekosistem cabang olahraga ini semakin berputar,” ujar Yoppy, Jumat (26/7/2024).
Mendukung pernyataan Yoppy, Brand Manager Global Dairi Alami, sebagai produsen susu MilkLife, Adrian Tan, mengatakan partisipasi MilkLife dalam kegiatan positif ini tak lepas dari upaya menyehatkan anak-anak Indonesia melalui asupan nutrisi bergizi, ditopang dengan olahraga yang rutin.
Hal ini sejalan dengan tagline #RealMilkRealLife yang digaungkan MilkLife.
“Di usia dini, proses tumbuh kembang menjadi faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge diharapkan membentuk para siswi menjadi pribadi yang unggul, ditopang oleh kegiatan positif seperti olahraga dan asupan nutrisi bergizi dengan rutin minum susu. Selamat bertanding untuk semua peserta,” ucapnya.
Kompetisi ini juga menjadi ajang untuk mencari bakat bibit-bibit berkualitas yang berpotensi menjadi pemain sepakbola perempuan di masa depan.
Di setiap kota, tim talent scouting memantau dengan seksama para peserta ketika mengolah si kulit bundar.
Talent Scouting MilkLife Soccer Challenge, Coach Asep Sunarya mengatakan, bibit potensial yang terpantau akan dibina lebih lanjut melalui program MilkLife Soccer Extra Training.
Dalam program ini, pemain potensial akan dikumpulkan dan dilatih secara khusus.
“Dalam setiap gelaran MilkLife Soccer Challenge di berbagi kota, kami mengidentifikasi bibit unggul di usia 10-12 tahun untuk dilatih dan dipantau perkembangannya sesuai target yang kami harapkan. Perlu diingat, kami menilai potensi, bukan kemampuan bermain bola saat ini mengingat para pemain masih pemula. Hal yang kami perhatikan adalah kelebihan seperti atletisme, agility, kepercayaan diri, kerja sama tim, konsistensi dan sikap pantang menyerahnya,” ucapnya.
Nantinya, para peserta ini akan dilatih khusus dengan materi peningkatan kemampuan dasar sepak bola yang dipimpin oleh pelatih Timo Scheunemann.
Timo adalah pelatih dengan jam terbang tinggi di sepakbola Indonesia dan memegang lisensi UEFA A.
Setelah menalani MilkLife Soccer Extra Training, para peserta dari setiap kota akan membentuk tim yang mewakili kota asal.
Mereka akan dipertemukan dalam kejuaraan MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 yang rencananya akan digelar di Kudus, pertengahan tahun depan.
Selain kompetisi 7 vs 7, ada juga serangkaian uji ketangkasan seperti passing and control, dribbling, shoot on target, 1 on 1 dan penalty shoot.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
