Sport
Selasa, 19 September 2023 - 18:45 WIB

Ramai Istilah Marsose, Ini Tanggapan Bos PSIS Semarang

Ichsan Kholif Rahman  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, saat menyaksikan langsung timnya bertanding pada Derbi Jateng melawan Persis Solo di Stadion Manahan, Sabtu (16/9/2023). (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO – Laga Derbi Jateng yang mempertemukan Persis Solo melawan PSIS Semarang memunculkan istilah Marsose di kalangan suporter kedua tim. Istilah ini seolah menjadi penengah di antara psywar suporter Solo maupun Semarang.

Dalam Derbi Jateng terbaru, Persis Solo menang 2-0 dari PSIS Semarang di Stadion Manahan Solo, Sabtu (16/9/2023) malam WIB. Di tengah pertandingan, 2.000-an suporter PSIS Semarang yang datang saling psywar dengan suporter tuan rumah.

Advertisement

Saling lempar air dalam kemasan juga terjadi beberapa kali selama pertandingan. Saat perjalanan pulang terjadi insiden di kawasan Purwogondo, Kartasura, Sukoharjo. Satu unit sepeda motor milik warga dibakar massa.

Seorang anak kecil dikabarkan terkena lemparan batu di bagian wajah dan harus menjalani operasi. Hal ini membuat banyak pihak menyayangkan kejadian ini. Elemen suporter Solo pun menggalang donasi untuk membantu korban.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, saat dijumpai wartawan, setelah Derbi Jateng, sempat mengungkapkan istilah Marsose yang tidak muncul dari salah satu kubu suporter. Marsose yang berarti Semarang Solo Seduluran Selawase ini, muncul dari kedua belah pihak.

Advertisement

“Beberapa saat sebelum Derbi Jateng, kedua suporter sempat menempelkan kertas derbi. Ternyata ketemu di jalan mereka bercanda, tertawa, dan saling ejek,” kata Yoyok Sukawi.

Dia menambahkan sepak bola memang menyatukan. Sehingga suporter kedua kubu mengetahui saling ejek dalam konteks gojekan sehingga muncul istilah Marsose.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif