SOLOPOS.COM - Rivan Nurmulki (kiri) melakukan smes ke arah pevoli putra Kamboja, Veasna Voeurn (kanan), pada final voli SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, Senin (8/5/2023). Timnas voli putra Indonesia berhasil meraih medali emas seusai menang dengan skor 25-21, 25-10, dan 25-15. (Antara/Muhammad Adimaja)

Solopos.com, JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) menjatuhkan sanksi kepada pemain timnas Indonesia Rivan Nurmulki larangan bermain selama setahun pada kejuaraan internasional.

Sanksi tersebut diberikan menyusul pelanggaran yang dilakukan Rivan yang harusnya membela timnas Indonesia di ajang internasional namun memilih absen dan mengikuti kejuaraan Piala Kapolri 2023 membela Kalimantan Timur.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Dikutip dari Antara, Kamis (23/11/2023), sidang Komisi Disiplin PP PBVSI memutuskan Rivan tidak diizinkan selama satu tahun untuk mengikuti event internasional baik yang diselenggarakan di luar negeri maupun di Indonesia, mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024.

Namun, Rivan masih tetap bisa tampil dalam kegiatan kejuaraan maupun kompetisi di dalam negeri, seperti Proliga, Livoli, ataupun kejuaraan yang diselenggarakan di Tanah Air.

“Dasar sanksi yang kami berikan itu, yang bersangkutan bermain di Piala Kapolri. Itu melanggar aturan,” kata Ketua Komisi Disiplin PP PBVSI Edy Sunarno.

Sebelumnya, mantan pemain Samator Surabaya itu, menolak ikut timnas untuk bermain di AVC Challenge Cup di Taipei, Juli lalu dan Kejuaraan Asia di Iran, Agustus 2023.

Saat itu Rivan memberikan alasan menolak panggilan timnas karena sedang menunggu istrinya yang mau melahirkan. Akan tetapi, pada saat hampir bersamaan ternyata Rivan memperkuat Kaltim di Piala Kapolri.

“PP PBVSI memberikan sanksi kepada Rivan karena melanggar aturan,” kata Edy.

Sanksi yang diberikan kepada Rivan yang bisa tetap bermain di dalam kegiatan di Tanah Air, lanjut Edy, karena yang bersangkutan pernah memberikan prestasi bagi Indonesia.

“Rivan itu pernah berprestasi bagi Indonesia. Itu pertimbangannya,” tambah Edy yang juga merupakan Wakil Ketua Umum PP. PBVSI itu.

Di samping itu, lanjutnya, sanksi itu diberikan diharapkan agar tidak diulangi kembali dan juga tidak ditiru atlet-atlet lainnya.

Dengan sanksi tersebut, sambungnya, diharapkan agar bisa membangkitkan kembali prestasi Rivan di kancah internasional.

“Rivan itu masih berusia 28 tahun saat ini. Diharapkan lima tahun lagi masih bisa menelorkan prestasi,” kata Edy.

Ditambahkan, keputusan sanksi bagi Rivan sudah melalui beberapa pertimbangan. Kata Edy, dalam anggota Komisi Disiplin yang diketuainya itu, terdapat orang organisasi dan juga mantan pemain timnas, Zulfarshah. “Waktu sidang komisi disiplin itu, Rivan kita hadirkan. Dan dia menerima,” ujar Edy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya