SOLOPOS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong saat muda pernah melawan Bima Sakti di ajang Piala Asia 1996.

Namun kedua pemain timnas di negara masing-masing itu tidak ingat dengan momentum tersebut.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Seperti diketahui, pelatih asal Korsel, Shin Tae-yong menangani Tim Nasional Indonesia dari beberapa kelompok umur.

Hasilnya Indonesia memiliki skuad timnas senior yang usianya rata-rata baru 22,4 tahun di Piala Asia Qatar 2023, dua pekan lalu.

Ambisi membentuk skuad berusia muda tak terlepas dari jejak Shin Tae-yong yang mantan pilar Timnas Korea Selatan.

Ternyata, Shin Tae-yong muda pernah melawan Bima Sakti, pelatih Timnas U-17 di Piala Dunia 2023, di ajang Piala Asia 1996.

Saat itu Korea Selatan dan Timnas Indonesia berada di grup yang sama.

Piala Asia 1996 menjadi debut buat Indonesia di ajang kontinental, yang tergabung ke Grup A bersama tuan rumah Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, dan Korsel.

Indonesia melawan Korsel pada laga kedua fase grup, 7 Desember 1996 di Stadion Sheikh Zayed, Abu Dhabi.

Pelatih Timnas saat itu, Danurwindo menurunkan Hendro Kartiko, Yeyen Tumena, Aples Tecuari, Bima Sakti, Widodo Cahyono Putro, hingga Ronny Wabia.

Shin Tae-yong main pada menit ke-33 untuk menggantikan Roh Sang-rae.

Sebagai gelandang, Shin beberapa kali terlibat aksi dengan Bima yang berposisi sama.

Setelah 24 tahun berlalu, keduanya menjadi rekan kerja di Timnas Indonesia.

Shin yang menjadi pelatih Indonesia pada akhir 2019, menangani berbagai kelompok usia mulai dari U-19, U-23, hingga senior.

Shin tidak menangani Timnas U-16 yang oleh PSSI dipercayakan kepada Bima Sakti.

Tidak Ingat

Namun Shin Tae-yong ternyata tidak ingat pernah bermain melawan Bima Sakti.

“Saya ingat melawan Timnas Indonesia tapi tak ingat pemain,” ujar Shin Tae-yong.

Sementara Bima Sakti juga tidak “ngeh” pernah bermain melawan Shin Tae-yong. Tapi setelah melihat ulang rekaman pertandingan akhirnya dia tersadar.

“Itu belasan tahun yang lalu,” ujar Bima dalam podcast di kanal Youtube Sport77 Official.

Shin Tae-yong lahir pada 11 April 1970. Dia merupakan orang pertama yang memenangkan Kejuaraan Klub Asia (Liga Champions AFC) sebagai pemain dan pelatih.

Sebagai pemain ia memenanginya dalam Kejuaraan Klub Asia 1995 dan sebagai pelatih pada Liga Champions AFC 2010 bersama Seongnam Ilhwa Chunma.

Namanya melejit saat membawa Timnas Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 pada fase grup Piala Dunia 2018.

Setelah lulus dari Yeungnam University, Shin Tae-yong muda menghabiskan selama 12 musim bermain bersama Ilhwa Chunma.

Dia memenangi K-League Young Player of the Year Award di tahun 1992, tahun pertama kariernya sebagai pemain profesional.



Dia menjadi pemain kunci untuk Ilhwa Chunma ketika mereka memenangi K-League tiga tahun berturut-turut, yakni dari tahun 1993 hingga 1995.

Di tahun 1995, dia menjadi pemain terbaik K-League lalu memenangi Asian Club Championship pada akhir tahun.

Ilhwa Chunma tersendat untuk beberapa waktu tetapi berhasil menjuarai liga untuk tiga tahun berturut-turut dari tahun 2001-2003.

Shin Tae-yong memenangi MVP Award keduanya di tahun 2001 dengan mencetak 99 gol dan 68 assist di 401 pertandingan K-League, maupun Piala Liga.

Setealh itu ia pergi ke Australia untuk membela Queensland Roar di A-League.

Dia dianggap sebagai salah satu pemain K-League terbaik sepanjang masa, dan dipilih untuk K-League 30th Anniversary Best XI di tahun 2013.

Ia kemudian pensiun pada tahun 2005 karena memiliki masalah dengan pergelangan kaki lalu merintis karier sebagai pelatih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya