Solopos.com, SOLO – Branding Solo sebagai sport city atau kota olahraga merupakan rencana strategis dari sosok Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Diharapkan, jika Solo bisa menjadi kota olahraga sektor perdagangan dan pariwisata juga ikut terangkat.
Kota Solo memang sudah cukup teruji menyelenggarakan berbagai acara olahraga berkaliber internasional. Dimulai dari ASEAN Para Games 2022 hingga Piala Dunia U-17 2023 di mana Solo menjadi salah satu tuan rumah bersama empat kota lainnya. Stadion Manahan, Solo juga ditunjuk sebagai tuan rumah final Piala Dunia U-17 saat Jerman menumbangkan Prancis di babak adu penalti saat itu.
Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda
Terkini, Kota Solo akan menjadi tuan rumah Piala AFF U-16 2024. Menurut Ketua Askot PSSI Solo, Arya Surendra, Kota Solo sudah sangat siap untuk menggelar Piala AFF U-16 2024. Pertimbangannya adalah fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) yang sudah sangat siap.
“Untuk AFF U-16 tentu sudah siap, karena secara fasilitas dan manpower yang ada di Solo ini sudah lengkap dan dalam kondisi yang baik,” ujarnya kepada Solopos.com, Senin (3/6/2024).
Terkait wacana Solo yang akan bertransformasi sebagai sport city, Arya menambahkan, Kota Solo sudah siap untuk menjadi destinasi baru untuk acara-acara olahraga kelas dunia. Hal ini menunjang rencana strategis untuk membuat Solo memiliki sport tourism.
“Menurut saya, Kota Solo sangat siap untuk menjadi kota wisata olahraga. Solo yang pada dasarnya sudah menjadi destinasi wisata ditambah tentunya fasilitas olahraga yang berstandar dunia, dengan pengalaman menggelar event nasional, regional dan internasional. Tidak salah menyebut Kota Solo sebagai kota sport tourism saat ini,” tegasnya.
Arya melanjutkan, jika Solo menjadi sport city, mereka yang datang akan merasa sangat nyaman. Ia menyebut warga Solo yang sangat ramah, akan membuat siapa pun yang datang ke Kota Bengawan terkesan. Selain itu, jika bertransformasi sebagai sport city, Solo akan mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
“Saya yakin sport tourism di Solo akan menawarkan cara unik untuk merasakan budaya Solo, bertemu masyarakat Solo yang ramah, dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Transformasi sebagai sport city juga mempunyai manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan, memromosikan bisnis lokal dan menghasilkan pendapatan bagi kota Solo sebagai destinasi wisata,” tutupnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan lima usulan pembangunan kepada Pemprov Jawa Tengah. Salah satu tujuan Gibran untuk memperkuat branding Solo sebagai kota olahraga.
Usulan Gibran itu disampaikan melalui Rembuk Pembangunan Jawa Tengah 2024 di Taman Balekambang, Solo, Kamis (30/5/2024). Gibran menjelaskan Kota Solo dipercaya menjadi tuan rumah event olahraga, salah satunya telah terpilih menjadi Solo jadi Venue Piala AFF U-16. Butuh upaya penguatan branding Solo sebagai kota olahraga.
“Di kompleks Manahan perlu sentuhan, atensi dari Provinsi, yakni velodrome yang belum pernah direvitalisasi sejak zaman Pak Harto [Presiden Soeharto),” ujar Gibran, Kamis (30/5/2024).
Hadir dalam Rembuk Pembangunan Jawa Tengah Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana dan perwakilan 12 kota/kabupaten.
Gibran memberikan usulan pembangunan mencapai Rp92.213.058.790, masing-masing renovasi Stadion Velodrome Manahan, peningkatan kualitas rumah tidak layak huni.
Selain itu, ada pengadaan dan pemasangan fasilitas dan perlengkapan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (KLLAJ) lampu penerangan jalan umum (LPJU) flyover Purwosari.
Perkuatan tebing sungai Jl Samanhudi dan Kampung Todipan, dan pembangunan fasilitas parkir eks Pasar Kabangan untuk mendukung Kampung Wisata Batik Laweyan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
