SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) meninjau berbagai fasilitas di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023). Peninjauan tersebut untuk memastikan kesiapan Stadion Manahan Solo yang akan menjadi lokasi pertandingan babak kualifikasi sepak bola Piala Asia AFC U-23 2024 pada 4-12 September 2023. (Antara/Maulana Surya)

Solopos.com, SURABAYA–Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengumumkan penggunaan video assistant referee (VAR) untuk Liga 1 musim depan diberlakukan mulai Februari 2024. Fasilitas di beberapa stadion telah memenuhi syarat.

“Saya bersama Pak Wali [Wali Kota Surabaya] dan para Exco [PSSI] mengecek kembali fasilitas-fasilitas di GBT. Alhamdulillah selesai dan sudah standar FIFA. Untuk liga insyaallah Februari sudah ada penggunaan VAR, fasilitasnya juga sudah bisa ada di sini,” ujar Erick Thohir seusai memantau perkembangan renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) jelang FIFA matchday Indonesia vs Palestina, Selasa (6/6/2023, dikutip dari Antara.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Namun, pria yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga mengingatkan kepada seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah hingga para suporter, untuk menjaga stadion agar tetap layak dan aman bagi seluruh masyarakat.

“Saya ingatkan untuk semuanya, dari pemerintah daerah maupun para suporter, harus benar-benar menjaga keamanannya dan menjadi tuan rumah yang baik. Karena, saat ini Indonesia masih dalam proses pengawasan FIFA, masih dipantau kesiapan Indonesia untuk menggulirkan sepak bola,” ucapnya.

Erick mengimbau semua pihak, terutama para suporter, tidak euforia seakan-akan sudah bebas dari pantauan FIFA.

“Itu perlu diingat, karena masih ada kerusuhan waktu itu di akhir musim kompetisi, dan 1 Juli besok akan mulai lagi kompetisinya. Jadi insyaallah kita sama-sama menjaga sepak bola Indonesia,” katanya.

Menurut Erick, tanpa kerja sama dengan berbagai pihak, terutama suporter, tidak akan bisa mengubah sepak bola nasional, terutama soal keamanan para penonton seusai melihat tim kebanggaannya berlaga.

“Memang ketika saya terpilih, salah satu misi yang saya sampaikan untuk memastikan suporter pulang ke rumah dengan selamat. FIFA sendiri dalam surat yang diberikan kepada Bapak Presiden dan PSSI waktu itu juga menyampaikan bahwa transformasi sepak bola tidak mungkin terjadi tanpa transformasi daripada suporternya,” tuturnya.

Salah satu upaya yang ia lakukan melalui rembug dengan berbagai elemen, termasuk kepolisian. Dalam periode transisi sesuai dengan surat FIFA, tidak boleh ada suporter tim tamu.

“Pertandingan sepak bola di Indonesia sementara hanya didatangi oleh suporter tuan rumah, dan karena ini juga di tahun politik, bahkan kami sudah bicarakan bagaimana keamanannya itu,” ucap Erick.

Ia berharap para suporter bisa menjadi bagian transformasi sepak bola.”Semuanya harus menjadi bagian transformasi sepak bola dan mereka harus membuktikan semua suporter pulang ke rumah dengan selamat. Tolong buktikan kita bisa, kalau Inggris yang dulu terkenal hooligan ternyata sekarang bisa, Italia juga bisa, masa Indonesia tidak bisa? Transisi ini yang harus kita jaga dan jangan sampai kepercayaan FIFA hilang dan akhirnya terkena seperti hal-hal yang tidak diinginkan,” ulas Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya