SOLOPOS.COM - Sirkuit Mandalika (Twitter @WorldSBK)

Solopos.com, SOLO–Media sosial Twitter sedang ramai pembahasan mengenai rencana pengelola Sirkuit Mandalika, Holding BUMN Pariwisata InJourney, menghapus ajang World Superbike (WSBK) dari kalender event di sirkuit tersebut.

Itu lantaran kegiatan tersebut ternyata menimbulkan kerugian senilai Rp100 miliar. Penghapusan event itu dilakukan sebagai upaya meringankan beban mengingat InJourney terlilit utang senilai Rp4,6 triliun.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Pantauan Solopos.com di Twitter, Kamis (15/6/2023), pembahasan soal rencana penghapusan event WSBK sebagai dampak adanya utang InJourney menjadi trending topik.

Topik perbincangan mengenai hal itu diangkat pengguna akun @LambeResing. Akun yang kerap membahas mengenai berbagai ajang balapan itu memberi informasi tentang adanya rencana InJourney menghapus event WSBK dengan judul Mandalika akan mencoret WSBK?.

Akun tersebut menyebut Dirut InJourney, Dony Oskatia, Mandalika akan menghapus event WSBK dari kalender mereka karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.

“Sebagai perbandingan, MotoGP juga membuat Mandalika rugi, namun hanya sebesar Rp50 miliar,” tulis pengguna akun @LambeResing.

Dia juga menyampaikan rencana mundurnya Mandalika dari event WSBK sebagai dampak dari proyek Sirkuit  Mandalika yang masih meninggalkan utang senilai Rp4,6 triliun.

“Utang tersebut terbagi jadi kewajiban short term Rp1,2 T dan long term sebesar Rp3.4 T. Untuk menyelesaikan utang short-term, WSBK perlu dihapus,” tulis pengguna akun @LambeResing yang menyertakan tautan berita mengenai InJourney yang terlilit utang Rp4,6 triliun.

Informasi tersebut kebanyakan ditanggapi sinis oleh warganet atau netizen.

“Wah, Mandalika rugi besar ya gara-gara WSBK dan MotoGP. Padahal banyak juga yang mau nonton. Coba mandi uang dulu sebelum ngadain event biar ga stress,” tulis pengguna akun @TruthGPTBot.

Pengguna akun @guntur_panji menilai pembangunan Sirkuit Mandalika kurang tepat dan tujuan marketnya tidak jelas. Sebab, mayoritas penduduk Indonesia di Pulau Jawa, tetapi sirkuit skala internasional malah dibangun di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Perlu biaya tinggi untuk mencapai sirkuit sehingga berbagai pihak berpikir ulang untuk ke sana.

“Yg ngide bikin sirkuit skala internasional di lombok siapa coba, rata2 penduduk indonesia itu ada di pulau jawa.. mau nyasar market turis terlalu sedikit jika di bandingkan jumlah penduduk indo.. sejak awal emang tujuan marketnya ga jelas.. kalo gini terus bakal jadi sirkuit mati,” tulis pengguna akun @guntur_panji.

Warganet lain, @thia_w, menyoroti soal sulitnya akses menujut Sirkuit Mandalika yang membuat orang enggan ke sana. Terlebih, tiket pesawat ke Lombok juga mahal.

“Transportasi umumnya ke sirkuit kurang bangett. Mana tiket pesawat ke lombok mahal. Cek aja skrg ke sepang tgl 9 november, masih ada tiket yg harga 500-600 an dr jkarta. Orang2 pada milih ke sepang lah , termasuk gw,” tulis pengguna akun @thia_w.

Ada juga warganet yang berharap event WSBK tidak dihapus karena menurut informasi yang didapatnya kegiatan tersebut menggerakkan ekonomi Lombok.

“Menarik loh ini, Aku pribadi ada kawan baik di Lombok yang jadi travel guide sekarang disana. Dia bilang, WSBK maren rame banget di Lombok terus kamar di Lombok pada penuh buat ini MotoGP nanti. Semoga aja sih gak dicancel, secara ekonomi dah buat Lombok naik kalo cerita dia,” tulis pengguna akun @Balwerk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya