SOLOPOS.COM - Nisa Shafira (kanan) dan Rahajeng Setyo saat bertugas menjadi tim volunteer gelaran Piala Dunia U-17 di Solo pada Senin (13/11/2023) malam. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman).

Solopos.com, SOLOPiala Dunia U-17 Indonesia 2023 melibatkan banyak volunteer, berikut ini cerita beberapa volunteer yang bertugas di Kota Solo, salah satu daerah penyelenggara pertandingan.

Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 disambut gembira oleh perempuan asal Kota Palembang, Sumatera Selatan, Nisa Shafira, 27.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Nisa yang sudah berpengalaman menjadi volunteer di berbagai ajang olahraga internasional, langsung mendaftar seleksi menjadi volunteer di ajang ini ketika pendaftaran dibuka.

Dengan segudang pengalamannya, Nisa akhirnya terpilih menjadi satu dari seribuan orang yang bertugas membantu suksesnya gelaran Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Pertandingan Piala Dunia U-17 di Indonesia digelar di empat stadion di empat daerah meliputi Stadion Manahan (Solo), Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), Gelora Bung Tomo atau GBT (Surabaya), dan Jakarta International Stadium atau JIS (Jakarta).

Dia memilih bertugas di Solo. Mencari pengalaman baru di Jawa Tengah menjadi alasannya dia rela jauh meninggalkan Palembang.

“Saya sudah biasa ikut event sepak bola. Kalau di Palembang dulu ada [Piala] AFF Women. Saya ikut juga dulu saat [FIFA matchday] Indonesia vs Argentina di Jakarta. Kalau di Piala Dunia ini harus seleksi, ada wawancara. Alhamdulillah terpilih,” kata Nisa saat berbincang dengan Solopos.com di Solo, Selasa (14/11/2023).

Menurutnya, menjadi bagian dalam gelaran internasional memberikan kepuasan tersendiri.

Dia ingin terus berkontribusi dan menjadi bagian dalam gelaran internasional di Tanah Air.

“Begitu ada kesempatan ya ikut. Saya pilih Solo karena ingin sekalian liburan [ke Jogja dan Bali]. Kalau dari Solo ke Jogja atau ke Bali dekat. Saya sendirian, teman saya tidak lolos,” ujar Nisa.

Piala Dunia yang digelar hampir satu bulan membuatnya harus tinggal di Solo untuk sementara waktu. Dia rela tinggal di tempat indekos.

Bagi Nisa ini merupakan tantangan baru yang akan dijalaninya. Apalagi, menjadi bagian dalam final Piala Dunia U-17 di Solo merupakan momen yang dia nantikan di ajang ini.

Rahajeng Setyo, 21, perempuan asal Gemolong, Sragen, juga sangat antusias menjadi bagian dari Piala Dunia U-17 2023.

Rahajeng juga punya pengalaman menjadi volunteer dalam gelaran ASEAN Para Games (APG) di Solo lalu.

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini bertugas di divisi media Piala Dunia U-17.

“Senang sekali bisa di Piala Dunia U-17. Ini kesempatan emas untuk pengalaman. Memang kerjanya banyak, tapil alhamdulillah bisa membagi waktu dengan tugas kuliah,” kata Rahajeng.

Dia menyebut saat tidak ada pertandingan, para volunteer tetap bekerja seperti di lapangan latihan. Dia berharap bisa mendapatkan banyak pengalaman selama bertugas menjadi volunteer di Solo.

“Semoga prestasi olahraga Indonesia terus meningkat dan Indonesia bisa terus dipercaya menjadi tuan rumah gelaran-gelaran olahraga internasional lainnya,” ujar dia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya