Solopos.com, SOLO–Penerus megabintang Lionel Messi telah lahir di ajang Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, dialah Claudio Echeverri.
Penyerang Timnas U-17 Argentina itu telah lama diakui sebagai talenta yang luar biasa.
Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra
Pengakuan itu dipertegas dengan penampilan memukau di Piala Dunia U-27 2023, terutama saat duel melawan rival abadi, Brasil, pada babak perempat final.
Dalam laga sengit di Jakarta International Stadium (JIS), Jumat (24/11/2023) lalu itu, Echeverri memborong tiga gol yang tak mampu dibalas satu kali pun oleh Tim Samba Muda.
Dikutip dari laman resmi FIFA, fifa.com, Minggu (26/11/2023), bukan kali ini saja Echeverri menjadi sorotan publik sepak bola dunia karena kemampuannya.
Pada 2017 lalu, foto-foto Echeverri yang bahkan lebih muda waktu bermain untuk River Plate dan berlari mengelilingi tim muda Juventus menjadi viral.
Sejah saat itu orang-orang membuat komparasi dan meyakini bahwa Echeverri adalah sang pewaris takhta Lionel Messi.
Tidak banyak pemain muda yang menciptakan ekspektasi/mimpi besar dan mampu memenuhi semua mewujudkannya.
Namun, jika dilihat dari awal kariernya, Echeverri akan menjadi pengecualian.
Dia membantu Argentina untuk kali pertama mengalahkan juara empat kali Piala Dunia U-17, Brasil dalam laga perempat final.
Dengan nomor 10 di punggungnya dan ban kapten yang melekat erat di lengannya, Echeverri menampilkan permainan yang layak dibandingkan dengan Messi.
Selain memiliki kemiripan dengan sang pemain hebat dan bakat yang sama dalam menggiring bola dan membuat gol, Echeverri juga menampilkan permainan yang layak dibandingkan dengan Messi.
Pada 2005, Messi menampilkan permainan yang luar biasa saat melawan Brasil di turnamen Piala Dunia U-20 di Belanda.
Tentang Laga Kontra Brasil di Perempat Final
Dalam laga di JIS yang sempat tertunda karena hujan deras, merupakan laga yang berjalan seimbang pada awalnya.
Kedua tim saling mengancam melalui gol pembuka. Itu terjadi sebelum Echeverri mengambil alih keadaan.
Dia berlari dari dalam dan mengambil bola di dalam area permainannya sendiri yang kemudian berlari ke arah pemain Brasil melewati kapten mereka, Vitor Reis, dan membawa Argentina unggul dengan tendangan melengkung lewat kaki kanan.
Brasil mengambil inisiatif menyerang pada babak kedua, tetapi saat mampu menyusun serangan sang pemain bernomor punggung 10 itu sukses mencetak gol lagi.
Gol keduanya pada malam itu merupakan gol yang akan membuat Messi bangga. Menguasai bola di tepi kotak penalti, ia melakukan dua sentuhan dengan kaki kanannya, membuat Reis dan Joao Henrique mati langkah dan melepaskan tendangan salto yang mematikan yang bersarang di tiang kanan gawang Phillipe Gabriel.
Gol ketiga, yang tercipta dari satu umpan luar biasa dari Agustin Ruberto, relatif mudah bagi pemain sekelas Echeverri.
Lalu Echeverri membawa bola melewati Gabriel yang tidak terkawal dan melesakkannya ke gawang yang kosong. Apa yang mungkin sulit bagi orang lain, terlihat sangat sederhana baginya.
Saat ini Echeverri menjadi pencetak gol terbanyak bersama dengan Ruberto dengan lima gol.
Dia merupakan otak dari kuartet penyerang mematikan yang dilengkapi oleh Ian Subiabre dan Santiago Lopez.
“Saya senang dengan kemenangan ini [melawan Brasil], dengan cara kami bermain dan tiga gol yang tercipta,” ujar pahlawan baru Argentina itu kepada fifa.com.
“Tidak setiap waktu kami bisa mengalahkan Brasil 3-0, jadi kami harus menikmatinya. Jelas, kami memiliki kepercayaan diri dengan tim yang kami miliki. Kami mengalami kekalahan mengejutkan di laga pembuka, namun kami telah bangkit dan melakukan pekerjaan yang baik hari ini. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk tim dan hari ini saya berhasil melakukannya,” imbuh dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
