Sport
Minggu, 12 November 2023 - 13:26 WIB

Netizen Sebut Rumput JIS Buruk dari Sebelumnya, PSSI: Jangan Lihat Hanya di TV

Taufan Bara Mukti  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jakarta International Stadium (JIS). (Instagram/jakintstadium).

Solopos.com, SOLO–Rumput di Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi polemik seusai dipakai bertanding di ajang Piala Dunia U-17 2023.

Rumput JIS menjadi frasa yang spesifik menjadi trending topic di Twitter (X) selepas laga Kaledonia Baru vs Inggris di Piala Dunia U-17 2023, Sabtu (11/11/2023).

Advertisement

Netizen di media sosial ramai membandingkan kondisi rumput di JIS sebelum dan sesudah renovasi. Rumput JIS dulunya memang sempat disebut tak sesuai standar FIFA hingga harus dibongkar ulang oleh tim dari PSSI.

Namun alih-alih terlihat memukau, rumput JIS justru tampak memiliki bagian yang berwarna lebih gelap dari bagian lainnya.

Advertisement

Namun alih-alih terlihat memukau, rumput JIS justru tampak memiliki bagian yang berwarna lebih gelap dari bagian lainnya.

Netizen pun mengunggah foto rumput JIS saat menggelar laga Persija Jakarta vs Chonburi (Thailand) pada 2022.

Dalam pertandingan tersebut tampak rumput JIS memiliki warna merata dan terlihat mulus. Kondisi ini pun membuat netizen mempertanyakan renovasi PSSI yang justru membuat rumput JIS terlihat lebih buruk daripada sebelumnya.

Advertisement

From this: To this: pic.twitter.com/kX31FEE4n7

— Jejak digital. (@ARSIPAJA) November 11, 2023


Kritik dari netizen ini pun langsung direspons oleh salah satu anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.

Advertisement

Arya menyebut, hingga saat ini tak ada protes dari tim-tim peserta Piala Dunia U-17 mengenai rumput JIS. Bahkan, di stadion itu tercipta rekor kemenangan terbesar Piala Dunia U-17 ketika Inggris membekuk Kaledonia Baru dengan skor 10-0.

“Kalau lapangannya tidak bagus, begitu juga rumputnya, enggak mungkin dong mereka bisa buat gol sampai 10-0. Ini Inggris loh,” kata Arya Sinulingga.

Arya menyebut kualitas rumput di JIS terbilang bagus. Dia menyamakan rumput JIS dengan rumput di Inggris, meski tak benar-benar sama.

Advertisement

Arya menilai untuk melihat kualitas rumput JIS yang sebenarnya harus datang ke stadion, jangan hanya dari televisi. Sebab, tampilan rumput JIS akan berbeda-beda per televisi tergantung tingkat saturasi.

“Kondisi rumput itu harus dilihat langsung ke lapangan, bukan hanya sekedar melihat di televisi. Bahkan hingga hari ini, belum ada tuh keluhan dari tim-tim soal lapangan. Perlu diketahui, jika JIS merupakan stadion yang paling banyak dipergunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-17 ini,” ucap Arya.

JIS akan mempertandingan dua grup babak penyisihan, Grup C dan Grup E, ditambah satu laga terakhir Grup F Piala Dunia U-17.

Pengaturan venue pertandingan ini, lanjut Arya, ditentukan langsung oleh FIFA selaku otoritas tertinggi.

“Kenapa? Ya sebab mungkin rumputnya tahan untuk bermain banyak. Kita asumsikan seperti itu saja, karena memang kami berharap bisa bagus. Mengingat rumput dan lapangan di JIS ini dikerjakan langsung oleh FIFA, dengan konsultan FIFA dari Australia dan bukan kami yang mengerjakan. Walaupun rumputnya dari Indonesia, karena kami mencari rumput yang mudah diperoleh dan cepat,” ucap dia.

Arya sebagai perwakilan dari PSSI berharap agar ke depannya pertandingan-pertandingan Piala Dunia U-17 selalu berkualitas. Dia juga berharap semua pemain dari tim peserta puas dengan lapangan-lapangan yang Indonesia siapkan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Piala Dunia U-17: Rumput JIS Dikritik, PSSI Salahkan Televisi”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif