SOLOPOS.COM - Brad Binder (Motogp.com)

Solopos.com, SOLO–Lantaran terkena penalti akibat melanggar peraturan track limit, pembalap Red Bull KTM Brad Binder gagal baik podium meski sebenarnya dia finis ketiga pada balap utama MotoGP Belanda 2023 di Sirkuit Assen, Minggu (25/6/2023) lalu.

Binder yang mencatatkan waktu 1,528 detik dari pemimpin balapan Francesco Bagnaia ((Ducati Lenovo) terkena penalti harus turun satu posisi dari posisi ketiga menjadi posisi keempat.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Dia pun harus rela posisinya diisi Aleix Aspargaro (Aprilia Racing) yang finis keempat dengan catatan waktu 1,925 detik dari pemimpin balapan yang akrab disapa Pecco.

Sanksi akibat pelanggaran peraturan track limit pada MotoGP seperti itu juga pernah dikenakan terhadap pembalap lain yakni Fabio Quartararo pada 2020 lalu saat grand prix di Emilia Romagna, Italia, di Sirkuit Misano.

Quartararo juga gagal naik podium meski finis ketiga saat balapan setelah mendapat long lap penalty akibat melanggar peraturan track limit MotoGP. Posisinya turun menjadi posisi keempat.

Lantas apa itu peraturan track limit yang diterapkan di MotoGP tersebut? Berikut penjelasannya.

Dikutip dari laman resmi MotoGP, motogp.com, Senin (26/6/2023), Direktur Balap MotoGP Mike Webb pernah memberi penjelasan mengenai peraturan track limit yang diterapkan mulai 2019 lalu itu.

Mudahnya, pihak terkait di MotoGP memberikan warna hijau di beberapa sektor sirkuit. Warna itu menjadi batas terakhir sehingga setiap pembalap dilarang melewatinya. Bagi pembalap yang melewati batasan itu bakal terkena sanksi penalti.

Peraturan track limit MotoGP dibuat untuk memastikan pembalap berada di jalur balapan sehingga balapan adil dan tidak ada yang mengambil keuntungan.

MotoGP menganggap pembalap yang memacu kendaraan di luar track limit berarti ingin mengambil keuntungan sehingga harus dikenai sanksi.

“Saat trek berubah, kami telah mengembangkan aturan saat kami melihat situasi terjadi. Kami mengubah aturan untuk memastikan tidak ada keuntungan yang tidak adil diperoleh. Apa yang dulunya adalah rumput di samping arena pacuan kuda, untuk keselamatan, sekarang aspal run-off, yang baru saja dicat dan jelas pengendara dapat menggunakannya untuk mendapatkan keuntungan dan kami harus memantaunya,” ulas Web.

Dia menjelaskan pembalap dikatakan melanggaran peraturan track limit pada MotoGP jika kedua ban keluar dari permukaan lintasan dan di area run-off yang dicat. Apabila hal itu terjadi maka penalti akan diberikan.

Apabila peraturan dilanggar saata latihan bebas atau kualifikasi, pelanggar bakal dianulir catatan waktunya.

Sementara jika pelanggaran terjadi saat balapan, ada akumulasinya. Andai melakukan tiga kali pelanggaran, maka ada peringatan yang dikirimkan ke dasbor motor. Ketika pelanggaran terjadi lima kali pembalap wajib melakukan long lap penalty.

Apabila pelanggaran peraturan track limit pada MotoGP dilakukan pada lap terakhir, maka hukuman bakal langsung diberikan dengan penurunan satu posisi.

Menurut Webb, jika dengan menyentuh track limit yang membuat pembalap mendapat keuntungan, maka dia akan terkena penalti.

Namun apabila pembalap terpaksa menyentuh track limit untuk menghindari crash atau karena situasi lain yang tidak menguntungkan, maka tidak akan dikenakan penalti.

“Mereka akan memberikan penalti batas trek jika ada bukti yang jelas, gambar video yang jelas. Untuk memperkuat, kami memiliki kamera berkecepatan tinggi di semua titik masalah dengan perangkat lunak pengenalan gambar dengan orang-orang yang memantau kamera tersebut secara eksklusif. Sangat jelas apakah sepeda masuk atau keluar,” terang Webb.

Demikian penjelasan mengenai peraturan track limit MotoGP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya