SOLOPOS.COM - Trofi Piala Dunia U-17. (Twitter/@PSSI).

Solopos.com, JAKARTA–Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengusulkan enam hingga delapan stadion sepak bola sebagai venue Piala Dunia U-17 2023 kepada Federas Sepak Bola Dunia (FIFA).

Salah satu stadion yang diajukan adalah Jakarta International Stadium (JIS) yang berkapasitas lebih dari 80.000 penonton.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan pemerintah akan merenovasi 22 stadion agar memenuhi standar internasional dan FIFA.

Mantan Presiden Inter Milan itu memastikan bakal mengajukan enam hingga delapan stadion yang telah memenuhi standar FIFA.

Salah satunya adalah JIS. Oleh karena itu, JIS akan direnovasi terlebih dahulu sebelum diusulkan agar lolos standarisasi FIFA.

Erick yang juga Menteri BUMN itu membantah tudingan yang menyebut renovasi JIS kental dengan nuansa politisasi. Sebaliknya, pemerintah justru serius mendorong JIS agar ke depan menjadi venue Piala Dunia U-17 2023.

Renovasi dan perbaikan fasilitas di JIS disebut Erick sebagai bagian dari keseriusan pemerintah dalam mendorong JIS menjadi venue Piala Dunia U-17.

“Kalau JIS ini dikaitkan dengan isu politik kebalik dong. Justru pemerintah ini mau merenovasi 22 stadion untuk standar internasional dan FIFA. Pemerintah akan mengajukan lapangan-lapangan untuk [Piala Dunia] U-17, termasuk JIS. Ada enam atau delapan lapangan yang mau diajukan, termasuk JIS. Tapi sebelum diajukan kan kita harus perbaiki kualitasnya. Stadion GBK waktu diajukan sebagai lokasi Asian Games pun rumputnya diperbaiki total dan ada perbaikan akses. Ini [JIS] juga sama,” ujar Erick melalui rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (6/7/2023).

Dia mengajak seluruh pihak mendukung usaha menjadikan JIS dan stadion lain sebagai lokasi Piala Dunia U-17. Menurut Erick, ada standar tinggi yang mesti dipenuhi agar stadion bisa lolos inspeksi FIFA. Sebab ajang Piala Dunia adalah ajang tertinggi yang mesti memiliki standar terbaik.

Meski JIS memiliki arsitektur kelas internasional, namun hal itu masih belum jadi jaminan lolos inspeksi FIFA. Oleh karena itu, pemerintah berusaha keras menyempurnakan sejumlah fasilitas JIS agar bisa dipakai di ajang Piala Dunia U-17.

“Standar internasional dan standar FIFA belum tentu sama. Sebagai contoh saat tim Argentina datang itu tim mereka periksa lapangan latihan dan stadion hingga dua kali. Hingga akhirnya memilih stadion GBK sebagai tempat latihan dengan alasan lebih safety. Artinya apa, mereka punya standar. Standar FIFA bagaimana, ya lebih tinggi lagi [dari standar Argentina],” ujar Erick.

Karena itu, perbaikan sejumlah fasilitas, terutama rumput, adalah hal yang sangat rasional. Ini mengingat kualitas rumput mesti yang terbaik mengingat banyaknya laga yang akan dimainkan.

“Apalagi ini akan dipakai turnamen di mana satu lapangan akan dipakai grouping mungkin ada enam pertandingan dalam waktu sepekan,” ulas Erick.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya