Sport
Rabu, 20 September 2023 - 20:59 WIB

Sebagian Rumput Stadion Manahan Terlihat Hijau Kehitaman, Ini Penjelasannya

Ichsan Kholif Rahman  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi rumput Stadion Manahan Solo yang berwana hijau tapi tidak merata. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO – Stadion Manahan sukses menjadi ajang kualifikasi Piala Asia U-23 yang diikuti tuan rumah Indonesia, Turkmenistan, dan Taiwan. Timnas Indonesia juga sukses lolos ke putaran final Piala Asia U-2023.

Rumput lapangan Stadion Manahan Solo mendapat perhatian dari para penggemar sepak bola. Banyak yang menanyakan kondisi rumput Stadion Manahan yang tidak secantik dulu setelah direnovasi.

Advertisement

Baik ketika disaksikan langsung di stadion mupun dilihat dari tayangan televisi, rumput Stadion Manahan tidak hijau penuh seperti saat persiapan Piala Dunia U-20 melainkan berwarna hijau kehitaman.

Faktor cuaca jelas berpengaruh, tetapi hal itu tentunya bisa diantisipasi dengan perawatan. Banyak suporter yang menanyakan langkah konsultan rumput Manahan, Rahayu, terkait hal ini.

Advertisement

Faktor cuaca jelas berpengaruh, tetapi hal itu tentunya bisa diantisipasi dengan perawatan. Banyak suporter yang menanyakan langkah konsultan rumput Manahan, Rahayu, terkait hal ini.

Saat dimintai konfirmasi, Rahayu, mengatakan sudah tidak mendampingi alias tidak lagi mendapat tugas merawat rumput Stadion Manahan. Saat ini dia membantu pihak Jakarta International Stadium untuk persiapan Piala Dunia U-17 sebagai konsultan grasscover, pencegahan kerusakan dan perbaikan rumput.

Di tayangan televisi, terdapat rumput hijau gelap kehitaman tidak merata di lapangan Stadion Manahan Solo. Rahayu menyebut itu adalah gulma.

Advertisement

Rahayu mengatakan lapangan harus memenuhi dua standar yakni standar fungsional dan standar estetika. Bagi seorang pemain maka standar fungsional seperti daya luncur bola, daya pantul bola, kehalusan lapangan dan ketahanan dari rusak, adalah paling utama yang dibutuhkan.

Sedangkan bagi penonton, aspek estetika tidak kalah pentingnya dibandingkan fungsional. Kedua standar tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Menurutnya, mengelola lapangan butuh pengalaman, pengetahuan yang mencukupi dan rasa seni yang bagus.

“Rumput yang ditanam di Stadion Manahan adalah hasil penelitian saya, sehingga saya sangat paham karakteristiknya. Saya juga siap kembali dipanggil untuk mendampingi Piala Dunia U-17,” kata dia.

Advertisement

Rahayu menambahkan untuk saat ini gulma yang ada sebaiknya tidak dihilangkan dulu. Apabila diambil sebelum Piala Dunia U-17 sebagian lapangan bisa gundul dan rumput zoysia belum menutup sempurna.

“Lagian setelah disulam sintetis, tidak mudah mengelupas dan mengganti rumputnya. Kalau pendapat saya, baiknya dibiarkan saja,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif