SOLOPOS.COM - Pemain Persija Jakarta melakukan saat bertanding di Liga 1 musim lalu. (Instagram/@persija).

Solopos.com, SOLOPersija Jakarta memiliki sejarah panjang di kancah sepak bola Indonesia.

Hingga saat ini, Macan Kemayoran merupakan tim tersukses kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air. Tim yang kini diarsiteki Thomas Doll itu tercatat telah 11 kali juara.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Tak heran setiap pertandingan yang dihadapi Persija Jakarta selalu dilabeli pertandingan besar atau big match. Ketika berhadapan dengan tim besar lainnya, laga Persija dilabeli super big match.

Namun, tahukah Kamu tim Ibu Kota itu pada awalnya bukan bernama Persija? Mau tahu bagaimana sejarahnya? Berikut ulasan tentang sejarah Persija Jakarta.

Dikutip Solopos.com dari sejumlah sumber, Senin (24/7/2023), Persija Jakarta didirikan oleh Soeri dan Alie pada 28 November 1928 dengan nama awal Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ).

Berdirinya VIJ saat itu juga sebagai wadah berkumpulnya klub-klub sepak bola nasionalis di Batavia pada masa itu.
Nama VIJ berubah menjadi Persija pada 1950 dengan Jusuf Jahja sebagai ketua.

Persija pada era 1950-an banyak diisi pemain nasional seperti Tan Liong Houw, Chris Ong, Thio Him Tjiang, Van der Vin, sampai Van der Berg.

Persija juga menjadi salah satu pencetus berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930. Berawal dari cita-cita yang sama dengan bond atau tim sepak bola dari daerah lain, Persija mengusung semangat persatuan yang tertanam dalam kelahiran PSSI.

Memiliki julukan Macan Kemayoran, Persija merupakan tim sepak bola di Indonesia tersukses pada kompetisi PSSI dengan koleksi 11 gelar juara.

Diawali dari masa kompetisi sebelum kemerdekaan, Persija yang masih bernama VIJ meraih gelar juara pada 1931, 1933, 1934, dan 1938.

Memasuki masa Perserikatan, Persija meraih juara pada 1954, 1964, 1973, 1975, dan 1979. Sedangkan di era profesional, Persija meraih dua kali juara, yakni pada 2001 dan 2018.

Sementara di ajang turnamen, tim yang identik dengan warna merah dan oranye itu juga meraih sejumlah gelar, yakni runner up Copa Indonesia 2005, peringkat tiga Copa Indonesia 2006, peringkat tiga Copa Indonesia 2007, dan runner up Piala Indonesia 2018/2019. Persija juga mencatatkan satu gelar Piala Presiden yakni 2018.

Gelar yang ditoreh Persija tidak hanya di level nasional. Pada kompetisi internasional tim kebanggaan masyarakat Ibu Kota juga meraih sejumlah piala.

Piala itu di antaranya juara Piala Quoch Khan di Vietnam pada 1973, juara Piala Sultan Brunei Darussalam 2000, juara Brunei Invitation Cup 2000 dan 2001, serta Boost SportFix Super Cup Malaysia 2018.

Selain deretan prestasi tersebut, Persija juga mencatatkan penonton terbanyak di Indonesia. Sebanyak 413.152 menyaksikan pertandingan Persija secara langsung di stadion. Jumlah tersebut menjadi paling banyak di Indonesia dan Asia Tenggara.

Persija juga memecahkan rekor jumlah penonton saat berlaga di AFC Cup. Saat pertandingan melawan Johor Darul Ta’zim 2018 lalu, sebanyak 60.157 orang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Jumlah tersebut mematahkan rekor penonton AFC Cup sebelumnya yang dipegang Al Ittihad vs Qadsia FC di Final Piala AFC 2010.

Persija terus melahirkan dan dihuni pemain-pemain terbaik untuk Indonesia, mulai dari Tan Liong Houw, Sinyo Aliandoe, Soetjipto Soentoro, Iswadi Idris, hingga generasi Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya