SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabang olahraga tenis meja. (siriusfitness.net)

Solopos.com, SOLO–Tenis meja atau pingpong adalah salah satu olahraga menggunakan bola kecil yang cukup populer di Indonesia, berikut fakta tentang pingpong.

Olahraga ini termasuk mudah dilakukan sebab tidak memerlukan tempat yang luas, bisa dimainkan di dalam atau di luar ruangan yang ukurannya tidak terlalu luas.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pingpong resmi menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Olahraga ini dimainkan oleh dua pemain yang berlawanan atau dua pasangan yang berlawanan.

Pingpong dapat dimainkan oleh siapa saja, laki-laki maupun perempuan. Selain itu bisa dimainkan oleh orang menggunakan kursi roda. Berikut deretan fakta tentang pingpong dikutip dari blibli.com, Selasa (22/8/2023).

1. Pingpong zaman dahulu dimainkan dengan menggunakan benda-benda sederhana

Fakta unik pertama tentang pingpong adalah pemain pada masa lalu bermain dengan menggunakan barang sederhana di sekitar mereka.

Berbeda dengan zaman sekarang, pemain menggunakan susunan buku yang berderet-deret sebagai net yang ada di tengah meja.

Selain itu, orang-orang juga memanfaat gabus tutup botol sebagai bola dan tutup kotak cerutu sebagai bet. Namun seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai menggantikan benda-benda tersebut dengan bola dari bahan plastik atau seluloid, bet dari bahan kayu, dan meja.

2. Menjadi permainan kelas atas

Fakta tentang pingpong lainnya adalah menjadi permainan kelas atas. Pada abad ke-19, pingpong dijadikan permainan kelas atas.

Hal itu dilakukan kali pertama di negara asalnya, yaitu Inggris. Saat itu pingpong hanya dimainkan masyarakat kelas atas di dalam ruangan atau indoor sesudah makan malam.

Seiring berkembangnya zaman, olahraga ini dibawa oleh tentara Inggris ke India atau Afrika Selatan, lalu mereka membawa kembali kembali ke Inggris.

Pingpong pertama kali masuk ke Indonesia pada 1930-an dan masih menggunakan nama istilah pingpong. Pada 1939, olahraga ini memiliki komunitas/organisasi yang bernama PPPSI atau Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia.

Lalu pada 1958 diganti menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

3. Pingpong sebagai merek dagang

Fakta tentang pingpong selanjutnya adalah pingpong pernah menjadi merek dagang perusahaan.

Olahraga ini lebih dikenal dengan nama pingpong dari pada tenis meja. Bahkan, pingpong menjadi istilah dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menggambarkan kondisi bolak-balik dari tempat/layanan yang satu ke tempat/layanan lain (biasanya menyangkut pelayanan publik/birokrasi).

Pada 1901, nama pingpong diambil oleh sebuah perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd. dan menjadikannya sebagai merek dagang. Kemudian pada 1920-an nama pingpong dijual kepada Parker Brothers di Amerika Serikat.

Tentu aja hal itu membuat perusahaan lain harus menggunakan nama lain dan menyebut tenis meja untuk olahraga ini.

4. Bola memiliki tanda bintang

Fakta tentang pingpong lainnya yakni terkait bola yang digunakan memiliki tanda bintang. Mungkin belum banyak yang sadar dengan fakta unik yang satu ini.

Kalau diperhatikan ternyata bola pingpong memiliki tanda bintang. Biasanya terdapat bintang satu hingga bintang tiga.

Bintang pada bola pingpong sebagai penanda kualitas. Bintang tiga merupakan bola dengan kualitas tertinggi dari semua merek bola tenis meja yang ada. Bola dengan bintang tiga ini seringnya digunakan oleh dalam turnamen resmi.

5. Pingpong masuk ke Indonesia

Fakta tentang pingpong selanjutnya berkaitan dengan sejarah masuknya olahraga ini ke Tanah Air. Olahraga ini masuk ke Indonesia pada Pada 1930-an.

Kemudian pada 1939, tokoh-tokoh pemain di Indonesia mulai mendirikan PPPSI. Adanya kongres di Surakarta pada 1958, maka nama PPPSI berubah menjadi PTMSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya