Sport
Jumat, 7 Juli 2023 - 21:39 WIB

Ada Aksi Rasisme di Liga 1 2023, Erick Setuju Kompetisi Dihentikan Sementara

Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat dijumpai awak media di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (Antara/Arnidhya Nur Zhafira/am).

Solopos.com, JAKARTAKetua Umum PSSI Erick Thohir setuju dengan usulan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) yang meminta Liga 1 2023/2024 dihentikan sementara menyusul adanya aksi rasisme.

Tindakan tak terpuji itu terjadi dalam laga PSM Makasar melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (3/7/2023) yang berakhir imbang 1-1.

Advertisement

Saat itu tiga pemain PSM Makassar mengalami tindakan rasisme yaitu Yance Sayuri, Yuran Fernandes, dan Erqin Gutawa. Atas aksi itu, APPI meminta PSSI dan PT Liba Indonesia Baru (LIB) menghentikan sementara  Liga 1.

“Ya, setuju,” kata Erick saat diwawancarai setelah menghadiri acara pelatihan VAR di kawasan Thamrin City, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (7/7/2023).

Menurut Erick yang juga Menteri BUMN itu harus ada tindakan bertahap yang diambil terkait aksi rasisme tersebut.

Advertisement

“Kemarin saya sudah bilang, saya sangat kecewa, dan saya meminta nanti setelah ada jambore suporter [sudah ada di Surabaya] dan di berbagai tempat, suporter nanti mempunyai perspektif yang sama tentang apa itu rasisme,” kata Erick.

Dia memastikan ke depan akan mulai menindak pelaku rasisme. “Ke depannya akan mulai kita tindak. Karena sangat sedih. Sebagai negara Pancasila, NKRI, kulitnya ada yang putih ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting ada yang lurus. Sukunya macam-macam. Lalu terjebak hal yang seperti ini [ada orang yang bertindak rasis], sangat-sengat menyedihkan,” lanjut Erick.

Lebih menyedihkan lagi ketika yang menjadi korban rasisme adalah masyarakat Indonesia sendiri. Erick menyebut tindakan rasisme tidak bisa ditoleransi.

Advertisement

Menurut mantan Presiden Inter Milan itu, rasisme harus dilawan dan pelakunya ditindak tegas. Hal itu agar ada efek jera dan tidak terjadi lagi.

“Harus ada tindakan bertahap yang diambil,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif