SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) didampingi pelatih Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti (kiri) berbincang dengan calon pemain Timnas sepak bola U-17 di Arena Atletik, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/7/2023). Seleksi pemain Timnas Indonesia U-17 tersebut diikuti oleh 150 orang peserta dari Provinsi Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

Solopos.com, BALI–Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut bakal ada hukuman atas peristiwa kericuhan yang melibatkan suporter saat Persik Kediri menjamu Arema FC pada laga pekan ketiga Liga 1 2023/2024 di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7).

“Saya yakin pasti ada [sanksi],” kata Erick saat meninjau seleksi timnas U-17 di Kabupaten Gianyar, Bali, dikutip dari Antara, Minggu (16/7/2023).

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Namun, Erick belum dapat membeberkan detail hukuman yang akan dijatuhkan. Komisi Disiplin PSSI sedang menyelidiki peristiwa tersebut.

Sebelumnya, PSSI bersama operator Liga 1, Liga Indonesia Baru membuat kebijakan berupa larangan bagi suporter tim tamu menghadiri laga yang dijalani tim yang didukung pada kompetisi musim 2023/2024.

Kebijakan itu buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 135 orang meninggal dunia pada 2022 lalu. Diduga kericuhan terjadi setelah suporter Persik mengetahui ada sejumlah penonton yang diduga merupakan suporter Arema yang seharusnya tidak boleh datang ke stadion.

Erick Thohir yang juga Menteri BUMN itu mengingatkan para suporter Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) masih memantau sepak bola Indonesia selama dua tahun.

Pengawasan itu sebagai bentuk pengawalan transformasi sepak bola nasional seusai Tragedi Kanjuruhan.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut meminta suporter ikut menjaga suasana agar tetap aman bagi semua pihak, baik penonton, pemain, dan lainnya.

“Tadi malam ada lagi kerusuhan, Persik-Aremania, tiba-tiba ada suporter tamu datang yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia, kesepakatan Liga dengan Kepolisian tidak ada suporter tamu,” imbuhnya.

Untuk itu, ia mendukung agar program Jambore Suporter seperti yang dilaksanakan di Jawa Timur digencarkan untuk mempererat hubungan dan kebersamaan antarsuporter demi kebaikan sepak bola Tanah Air.

“Kalau ini [kericuhan] terus menerus, tidak ada introspeksi diri, baik dari suporter, dari klub, tim yang menjadi panitia tamu, percaya sama saya, [akan] dihukum. Apa kita mau dihukum lagi?” ucap Erick.

Pada laga tersebut, Persik Kediri menang 5-2 atas Arema FC sehingga mengerek posisi Persik Kediri ke peringkat sembilan klasemen Liga 1 dengan empat poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya