SOLOPOS.COM - Logo PSIS Semarang. (Instagram-@psisfcofficial)

Solopos.com, SOLO–Pertanyaan kenapa kontestan kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia Liga 1, PSIS Semarang, dijuluki Laskar Mahesa Jenar masih mengemuka lantaran masyarakat ada yang belum mengetahuinya.

Sejak lahir 18 Mei 1932 atau 91 tahun silam, PSIS Semarang telah mengalami pasang surut selama mengarungi kompetisi sepak bola Indonesia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

PSIS Semarang berdiri dengan nama Voetballbond Indonesia Semarang (VIS). Salah satu klub tertua di Indonesia itu pernah membukukan catatan manis dan pahit.

Jawaban pertanyaan kenapa PSIS Semarang dijuluki Laskar Mahesa Jenar bisa ditemukan di sini.

PSIS Semarang klub pertama yang pernah merengkuh gelar juara kompetisi dan langsung terdegradasi pada musim berikutnya.

Peristiwa itu terjadi pada 1999 dan 2000. Saat itu, PSIS Semarang menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia pada 1999. Namun, pada musim berikutnya PSIS Semarang terdegradasi ke Divisi Satu.

Seperti tim lainnya, PSIS Semarang juga memiliki julukan yakni Laskar Mahesa Jenar. Sepintas, julukan itu seperti nama seorang tokoh. Namun, apakah betul demikian?

Ini ulasan kenapa PSIS Semarang dijuluki Laskar Mahesa Jenar. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari sejumlah sumber, Rabu (12/7/2023), Mahesa Jenar merupakan tokoh fiksi.

Mahesa Jenar merupakan tokoh utama dalam cerita karangan Singgih Hadi Mintardja atau yang lebih di kenal dengan S.H. Mihardja berjudul Api di Bukit Menoreh.

Pada era 1960 hingga 1990 cerita Api di Bukit Menoreh sangat populer di tengah masyarakat Jawa Tengah dan DIY.

Saking populernya, cerita Api di Bukit Menoreh bahkan sempat dijadikan cerita bersambung di sebuah surat kabar setiap hari.

Kenapa PSIS Semarang mendapat julukan Laskar Mahesa Jenar? Mahesa Jenar dalam cerita tersebut diceritakan sebagai sosok yang sakti dan senopati pilih tanding Kerajaan Demak. Dia juga merupakan murid Ki Ageng Pengging, ayah dari Jaka Tingkir.

Mahesa Jenar dikisahkan sebagai tokoh yang berasal dari Kadipaten Pandan Arang atau yang kini di kenal sebagai Semarang. Karena itu Mahesa Jenar dikaitkan dengan Kota Semarang.

Julukan Laskar Mahesa Jenar yang melekat pada PSIS Semarang tak bisa dilepaskan dari peran mantan Gubernur Jawa Tengah Muhammad Ismail.

Gubernur Jawa Tengah periode 1983-1988 dan 1988-1993 tersebut orang yang memberi julukan PSIS Semarang dengan Laskar Mahesa Jenar.

Julukan yang diberikan Muhammad Ismail semakin dikenal masyarakat setelah PSIS Semarang menjalani laga final Divisi Utama Liga Indonesia 1999 melawan Persebaya.

Laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan PSIS Semarang itu itu diibaratkan sebagai pertarungan Mahesa Jenar melawan Sawungalih (tokoh Legenda Asal Surabaya).

Sejak saat itu media-media turut menyebut PSIS Semarang sebagai Laskar Mahesa Jenar. Media saat itu memiliki peran krusial dalam memopulerkan julukan Laskar Mahesa Jenar.

Demikian sejarah kenapa PSIS Semarang dijuluki Laskar Mahesa Jenar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya