SOLOPOS.COM - Pemain timnas U-17 Indonesia untuk Piala Dunia U-17 Amar Rayhan Brkic. (Istimewa/pssi.org).
Solopos.com, SURABAYA–Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menyebut gelandang serang Amar Brkic siap diturunkan saat Timnas U-17 Indonesia melakoni laga kedua babak penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 menghadapi Panama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Senin (12/11/2023).
Turnamen dua tahunan yang kali pertama digelar di Indonesia itu dilaksanakan 10 November-2 Desember 2023.
“Amar lawan Ekuador [laga pertama] tidak bisa main. Dia sudah bisa bermain melawan Panama,” kata Indra di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 dalam keterangannya di Surabaya dikutip dari Antara, Minggu (12/10/2023).
Amar sebelumnya tidak bisa tampil saat skuad Garuda Muda menahan imbang Ekuador 1-1 di laga pertama penyisihan Grup A, Jumat (10/11/2023) lalu.
Amar sebelumnya tidak bisa tampil saat skuad Garuda Muda menahan imbang Ekuador 1-1 di laga pertama penyisihan Grup A, Jumat (10/11/2023) lalu.
Pemain yang merumput bersama tim junior Hoffenheim itu absen karena terserang diare.
Namun, menurut Indra, saat ini kondisi Amar sudah pulih. Hal tersebut diketahui seusai tim dokter memberikan laporan kepada tim pelatih soal perkembangan pemain 16 tahun itu.
Dia melanjutkan seluruh pemain saat ini dalam kondisi bugar dan siap meladeni tantangan Panama, sekaligus merealisasikan target tiga poin perdana di hadapan publik sendiri.
Tim pelatih bekerja keras untuk membantu proses pemulihan pemain setelah laga pertama kontra Ekuador dan tak ada satupun pemain asuhan Bima Sakti yang cedera.
“Semua pemain dalam kondisi baik dan besok kami siapkan pertandingan melawan Panama,” ucapnya.
Indra menambahkan seluruh pemain dan jajaran tim pelatih punya optimisme besar untuk mendulang kemenangan agar bisa lolos dari babak grup Piala Dunia U-17.
“Kami bisa menang dan bisa bersaing di sini, saya yakin, semua yakin, dan ini cita-cita bersama,” ulas dia.
Sebelumnya, pelatih Bima Sakti menginformasikan Amar Brkic harus absen saat Garuda Muda melakoni laga melawan Ekuador, karena mengalami sakit diare.