SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, menjenguk korban bentrok suporter Persis Solo GK dan B6 di RSUD dr. Moewardi Solo pada Sabtu (1/7/2023) malam.

Solopos.com, SOLOPresiden pertama Pasoepati, Mayor Haristanto, menyesalkan terjadinya kericuhan antarsuporter Persis Solo saat Laskar Sambernyawa menghadapi Persebaya Surabaya pada pekan pertama Liga 1 2023/2024 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (1/7/2023) lalu.

Insiden itu berlanjut di luar lapangan. Dua kelompok sesama pendukung Persis Solo bentrok di wilayah Karanganyar.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Menurut dia, hukuman dengan memasukkan pelaku dalam daftar hitam atau blacklist belum cukup.

Tokoh pendukung tim kesayangan warga Solo itu menilai pelaku perlu dihukum tegas agar jera dan menjadi pembelajaran bagi suporter secara umum.

Mayor mengaku sedih dan prihatin. Dia menyebut insiden itu membuat malu.

“Hari gini masih ada bentrok supporter,  lebih-lebih sesama suporter pendukung Persis Solo. Polisi harus usut, biar tidak terjadi lagi, yang salah harus dihukum. Biar jera,” ucap Mayor.

Dia melanjutkan insiden ini mengganggu citra sepak bola Indonesia yang sudah merangkak menuju perbaikan.

Mayor mengapresiasi langkah tegas kepolisian yang memproses hukum kasus itu. Dia menyebut sanksi blacklist saja bagi pelaku belum cukup. Oleh karena itu, penegakkan hukum harus dilakukan untuk memberi efek jera.

Sementara itu, kelompok suporter Surakartans belum memberikan keterangan terkait insiden ini.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengusulkan manajemen Persis Solo mem-blacklist penonton laga Laskar Sambernyawa yang terlibat bentrok dan penganiayaan antarkelompok suporter.

Terkait bentrokan antarsuporter Persis Solo, Sabtu lalu, Gibran akan meneruskan usulan itu kepada Komisaris Persis Solo Kevin Nugroho dan panitia pelaksana (panpel).

“Kejadian kemarin [bentrokan] bukan di Solo. Nanti diselesaikan Kevin,” ujarnya.

Menurut Gibran, aparat keamanan bersiaga di sekitar Stadion Manahan ketika Persis Solo melawan Persebaya Surabaya. Gibran menyerahkan proses hukum kepada polisi.

Tidak ada kerusakan fasilitas stadion saat ada bentrok dan penganiayaan antarkelompok suporter Persis Solo di Kota Solo setelah pertandingan Persis Solo melawan Persebaya Surabaya.

Terpisah, Kapolresta Solo Kombes Pol. Iwan Saktiadi mendukung usulan Gibran terkait suporter yang bikin kisruh dimasukkan dalam daftar hitam.

“Oh saya mendukung, alhamdulillah itu. Saya sudah ngomong sama korlapnya itu, Garis Keras (GK) siapa namanya itu. Yang duwur itu, pagi-pagi kan dia datang itu, saya ultimatum. Itu motor kalau enggak balik pagi ini, berarti kamu enggak ada apa-apanya. Kamu bisa tak coret dari daftar pendukungnya Persis,” ungkap dia, Senin (3/7/2023).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya