SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina (kiri), memberikan instruksi kepada pemain dalam sesi latihan di Stadion Sriwedari Solo beberapa waktu lalu. (Istimewa/Ofisial Persis Solo) 

Solopos.com, SOLO – Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, memuji sepak bola Indonesia yang dinilai lebih bagus daripada Malaysia. Leonardo Medina juga tak menganggap Liga Malaysia lebih baik ketimbang Liga Indonesia meski banyak alumni Johor Darul Tazim JDT yang kini berkarier di Liga 1.

Leonardo cukup lama merasakan level dari sepak bola Malaysia. Ia merupakan asisten pelatih JDT pada musim 2019 hingga 2022.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Tiga tahun lebih sudah cukup bagi Medina untuk berada di Malaysia. Ketika pelatih kepala Benjamin Mora pulang ke Meksiko melatih Atlas, Leonardo Medina pilih ke Indonesia untuk membesut Persis Solo.

Pengalaman lebih dari satu tahun berada di Indonesia membuat Leonardo Medina sudah bisa memandang sepak bola Indonesia lebih luas. Leonardo Medina menilai kualitas sepak bola Indonesia lebih baik dari Malaysia.

Selain itu masih banyak alumni JDT lainnya seperti Leonardo Medina sendiri dari Persis Solo dan Bojan Hodak (Persib Bandung).

Dari sisi pemain, banyak juga almuni JDT yang tersebar seperti Fernando Rodriguez, Moussa Sidibe, Kei Hirose, dan Levy Madinda.

“Saya pikir di sepak bola Indonesia lebih bagus dari Malaysia. Indonesia intesitasnya lebih tinggi dari Malaysia,” kata Leonardo Medina, Kamis (3/11/2023).

Namun, Leonardo Medina secara tegas menyebut tentang orang-orang dari JDT bahwa kompetisinya juga keras.

“Di sana kamu pemain harus selalu menang, di sana ada semuanya, fasilitias, lapangan, sauna, semua stadionnya bagus, gajinya bagus, juga ada bonus. Jadi pemain harus selalu menang,” kata dia.

Meski demikian Leonardo Medina tegas menyebut sepak bola Indonesia lebih bagus dari Malaysia. Hal ini dikarenakan faktor taktikal, intensitas, dan kualitasnya.

“Pemain-pemain lokalnya lebih bagus daripada Malaysia,” tambahnya.

Leonardo Medina menegaskan kekurangan pemain Indonesia dalah kebiasaan membuang-buang waktu. Hal ini membuatnya selalu memerintahkan anak asuhnya untuk tidak membuang waktu.

“Saya tidak suka di sini ada banyak-banyak pemain buang-buang waktu. Itu tidak bagus, saya tidak suka itu,” sambung Leonardo Medina.

Menurutnya para pemain memikirkan pelanggaran, buang-buang waktu. Padahal ini tidak bagus untuk sepak bola Indonesia. Hal ini harus diketahui kepala, staf, pemain, harus mengerti bahwa itu tidak bagus untuk sepak bola Indonesia

Pemain Persis Solo, Rian Miziar, juga mengonfirmasi bahwa Leonardo Medina tidak pernah menyukai pemain buang-buang waktu. Apabila ingin menbuang waktu, harus dengan cara sepak bola.

Persis Solo saat ini berada di peringkat ke-10 klasemen sementara Liga 1 2023/2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya